Suara.com - Acara rembuk nasional aktivis 1998 diselenggarakan di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018). Acara tersebut menjadi awal untuk membangun konsolidasi dengan aktivis 1998.
Dalam sambutannya, salah satu tokoh aktivis 1998 Wahab Talaohu mengatakan, rembuk nasional tersebut menjadi ruang untuk membangun komitmen kebangsaan.
"Rembuk nasional aktvis 98 menjadi ruang yang tepat untuk membangun kesepakatan terhadap komitmen kebangsaan," kata Wahab saat berpidato di JiExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).
Menurut dia, gerakan mahasiswa 1998 merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan martabat Indonesia. Aktivis 1998 menjadi simbol perlawanan serta membawa demokrasi.
"Tangan-tangan kita yang menunjuk ke atas sebagai aktifis 98 merupakan simbol perlawanan yang tidak pernah surut walaupun keringat, air mata, bahkan darah telah berulang kali menetes di tubuh kita," kata dia.
Ia pun sempat memaparkan pada saat tumbangnya rezim orde baru pada 21 Mei 1998 ada pemanfaatan oleh sekelompok orang kepada kelompok aktivis 98 untuk mencoba merubah ideologi Pancasila.
"Kelompok-kelompok tersebut menggunakan cara-cara teror dalam upaya mewujudkan ideologinya, kelompok-kelompok ini telah menjadi menumpang gelap pada perjuangan demokrasi Indonesia," pungkasnya.