Tri Hita Karana Masuk Bahasan IMF-World Bank 2018

Jum'at, 06 Juli 2018 | 19:40 WIB
Tri Hita Karana Masuk Bahasan IMF-World Bank 2018
Tari tradisional membuka pertemuan Presiden World Bank dan Gubernur Bali [Suara.com/Luh Wayanti].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam rangka meninjau kesiapan Indonesia, khususnya Bali yang akan menjadi tuan rumah International Monetary Fund (IMF) – World Bank Annual Meeting yang akan digelar  Oktober 2018 mendatang, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyambut kedatangan Jim Young Kim,  Presiden World Bank Group beserta rombongan, dengan semangat Tri Hita Karana

Gubernur menyampaikan, bahwa dengan mengedepankan dan memegang teguh filosofi yang dimiliki oleh masyarakat Bali yaitu Tri Hita Karana, yang merupakan tiga konsep akan kebahagiaan dan keharmonisan,  Bali siap menyambut  pertemuan kelas dunia dengan tamu 189 negara.

Lebih lanjut, Pastika menjelaskan di depan Presiden Kim bahwa  pada dasarnya hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan Tuhan yang saling terkait satu sama lain. 

Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan menghindari segala tindakan buruk. Hidup akan seimbang, tenteram, dan damai.

Baca Juga: Wow, Follower Ayu Ting Ting di Instagram Tembus 25 Juta

 “Dengan konsep inilah, Bali terkenal dengan sebutan The Island of God, The Island of Paradise, and the Island of Love untuk itu saya berharap para delegasi dari berbagai negara nantinya bisa menikmati keindahan dan keharmonisan yang ada di Bali ini,” ujarnya dalam acara Tri Hita Karana for Clean Bali, yang berlangsung di Three Mountains Kura-Kura Bali, Serangan, Denpasar, (06/07/2018).

Di samping itu, Gubernur Pastika juga mengatakan bahwa dengan konsep adiluhung yang dimiliki oleh folisofi Tri Hita Karana maka diharapkan dapat dimasukan kedalam agenda pembahasan pada IMF-Annual Meeting 2018. 

Menurutnya dengan menerapkan falsafah ini diharapkan bisa menggantikan pandangan hidup modern yang lebih mengedepankan individualisme  dan materialisme.

Membudayakan Tri Hita Karana akan dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian dan gejolak.

 “Saya rasa hal ini sangat bagus di adopsi oleh negara-negara di dunia yang saat ini masih memiliki gejolak maupun pertikaian,” pungkasnya.

Baca Juga: Bela Neymar Jr, Lukaku: Ia Bukan Seorang Aktor

Menanggapi hal ini, Presiden World Bank Group Jim Young Kim menyampaikan  terimakasih atas perkenalan konsep Tri Hita Karana itu. Menurutnya, konsep ini sangat mengedepankan pentingnya toleransi untuk mewujudkan  masyarakat yang harmonis di tengah negara yang damai. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI