Polisi Lumpuhkan 27 dari 73 Pelaku Kejahatan Jalanan

Jum'at, 06 Juli 2018 | 12:33 WIB
Polisi Lumpuhkan 27 dari 73 Pelaku Kejahatan Jalanan
Pelumpuhan aksi jambret dan begal oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/7/2018). [Suara.com/Agung Sandy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya sedang genjar melakukan penangkapan terhadap para pelaku kejahatan jalanan, menyusul maraknya aksi jambret dan begal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Dalam pelaksanaan Operasi Kewilayahan Mandiri ini, polisi telah meringkus sebanyak 387 pelaku dari berbagai kasus berbeda. Namun, polisi hanya menahan sebanyak 73 tersangka.

Pelumpuhan aksi jambret dan begal oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/7/2018). [Suara.com/Agung Sandy]
Pelumpuhan aksi jambret dan begal oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/7/2018). [Suara.com/Agung Sandy]

"Tindak pidana ini bermacam-macam, mulai ada jambret, begal, curanmor, penodongan, dan lain sebagainya. Jadi ada 73 orang yang kita lakukan penahanan. Dan 314 kita lakukan pembinaan. Artinya, dia tidak terbukti di dalam melakukan kegiatan tindak pidana, Kita monitor yang bersangkutan dalam kegiatannya." kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (6/7/2018).

Argo menyebutkan, polisi juga terpaksa melumpuhkan 27 dari 73 tersangka dalam kasus kejahatan jalanan yang kini sudah ditahan.

Baca Juga: Ada CCTV Pemprov, Jambret Pembunuh Penumpang Ojol Masih Misterius

"Dari tersangka 73 ini ada 27 yang kita lakukan tindakan keras dan terukur. Kita lumpuhkan, di kakinya karena melawan petugas pada saat melakukan penangkapan," kata dia.

Pelumpuhan aksi jambret dan begal oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/7/2018). [Suara.com/Agung Sandy]
Pelumpuhan aksi jambret dan begal oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/7/2018). [Suara.com/Agung Sandy]

Tiga anggota geng Tenda Oranye yang merupakan sindikat sebesar jambret di Jakarta pun turut ditembak mati saat polisi melakukan operasi penangkapan terhadap para bandit jalanan. Tiga tersangka dari kelompok itu dilumpuhkan karena melakukan aksi penjambretan di beberapa kawasan di Jakarta termasuk yang menyasar Direktur Jenderal Bina Kontruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin hingga mengalami patah tulang di bagian punggung.

"(Tiga anggota geng Tenda Oranye) kiita lakukan tindakan tegas dan terukur (tembak mati). Sudah dirilis di Jakarta Barat," terang Argo.

Pelumpuhan aksi jambret dan begal oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/7/2018). [Suara.com/Agung Sandy]
Pelumpuhan aksi jambret dan begal oleh Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/7/2018). [Suara.com/Agung Sandy]

Tim gabungan dalam Operasi Kemandirian Wilayah ini juga menyita beberapa senjata tajam yang digunakan para tersangka saat melancarkan aksi kejahatan. Barang bukti yang disita itu di antaranya seperti golok, sepeda motor dan senjata api rakitan.

"Ada berbagai macam barang bukti yang sudah kita kumpulkan, ada sepeda motor, sajam, golok, senpi rakitan, ini adalah keberhasilan dari Polda Metro Jaya, dan jajaran di dalam mengungkap street crime yang telah dilakukan selama tiga hari ini," kata dia.

Baca Juga: Tiga Jambret Tenda Oranye Ditembak Mati, 6 Buron

Operasi Kewilayah Mandiri Wilayah ini akan berlangsung hingga 3 Agustus 2018 mendatang. Kegiatan penegakkan hukum ini dilaksanakan untuk mengantisipasi gangguan keamanan jelang penyelenggaran Asian Games 2018 di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI