Suara.com - Gubernur DKI Jakarta telah melantik Rustam Effendi menjadi Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (5/6/2018).
Pelantikan itu menjadi polemik, karena Rustam diketahui dulu adalah seteru Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Gubernur DKI yang kekinian menjadi pesakitan karena kasus penodaan agama.
Dulu, Rustam mundur sebagai Wali Kota Jakarta Utara setelah dikritik Ahok terlampau lamban mengatasi permukiman liar.
Seusai dilantik, Rustam mengakui memunyai tugas dan tanggung jawab yang berat untuk memimpin Jakarta Barat.
Baca Juga: Tommy Bayar Mahal Kemenangan di Babak Kedua Indonesia Open
"Karena sudah pernah, ya biasa. Persoalannya kan sekarang lebih berat lagi tugas dan tanggungjawabnya," tutur Rustam.
Rustam mengakui tak pernah meminta Anies kembali melantiknya menjadi wali kota. Sebagai pegawai negeri sipil, ia hanya diperintahkan Anies menjadi wali kota.
"Bukan ditawarkan tapi ditugaskan. Saya masih PNS kan, ditugaskan oleh pak gubernur ya siap saja. Tidak ada membujuk (Anies), cuma Pak Anies memberikan tugas kepada saya," ucapnya.
Rustam juga enggan membahas menanyakan alasannya mundur dari jabatan wali kota pada era Ahok.
"Yang lalu lalu jangan dibicarakan lagi, situasinya beda," tutur Rustam.
Baca Juga: Indonesia Bantai Filipina, Ini Klasemen Grup A Piala AFF U-19
Rustam menambahkan, pekerjaan rumah yang saat ini menjadi tugasnya, yakni membuat lingkungan di Jakarta Barat menjadi nyaman.