Suara.com - Peristiwa seorang perempuan berinisial AS (41) yang menerobos Markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (Mapolda DIY) pada Selasa (3/7/2018) diketahui merupakan seorang PNS di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ini dibenarkan oleh Sanityas Jukti Prawatyani selaku Kepala Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP DIY. AS merupakan pegawai di DJP Yogyakarta sejak tahun 2013.
Menurut Prawatyani, AS memang sempat mengalami gangguan kejiwaan. Ia tidak masuk kerja selama kurang lebih satu pekan karena harus berobat di rumah sakit.
"AS memang pegawai sini (DJP Yogyakarta). Terganggu kejiwaanya. Mungkin lagi kambuh Sudah seminggu gak masuk," kata Prawatyani saat ditemui di kantornya, Kamis, (5/7/2018).
Baca Juga: Edisi Terbatas Vespa Sprint Carbon Dibanderol Rp 42 Jutaan
Sosok AS, menurut Prawatyani, dalam bekerja sama seperti pegawai pada umumnya, meskipun dirinya mengalami gangguan kejiwaan. AS terlihat lebih banyak sehatnya ketimbang sakit.
"AS banyak sehatnya kalau bekerja," kata dia.
Ia menuturkan, dalam kondisi tertentu, gangguan kejiwaan AS bisa kambuh. Namun AS tidak pernah agresif, justru banyak terdiam atau bengong saat dirinya hendak mengalami gejala sakit.
Gejala itu juga sangat jarang terjadi. Sepengetahuan Prawatyani, AS terlihat bengong setahun hanya sekali.
"Gak sering, gak setiap bulan, paling setahun," kata dia.
Soal sakit AS yang diderita, Prawatyani tidak pernah mendapatkan cerita langsung dari AS. Ia sendiri tahu AS mengalami gangguan jiwa saat bertemu orang tua AS.
Sebelumnya, aksi seorang wanita dengan mengendarai mobil sempat menggegerkan aparat Mapolda DIY. Wanita yang diketahui berinisial AS, warga Seyegan, Sleman, Yogyakarta itu nekat menerobos masuk Mapolda DIY pada Selasa (3/7/2018) sekitar pukul 13.00 WIB. Bahkan polisi sempat menembak ban belakang mobil yang dikendarai AS.
Baca Juga: Pembunuh Sadis Ibu Muda di Tangerang Sulit Terungkap karena Ini
Kejadian itu bermula saat AS akan masuk ke Mapolda DIY sekitar pukul 12.30 WIB. Namun ia menolak saat akan diperiksa oleh petugas penjagaan. AS memilih berbalik arah, petugas pun curiga dan melakukan pengejaran.
Petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan, namun tidak digubris oleh AS. Akhirnya, polisi menembak ban belakang sebelah kanan mobil yang dikendarai AS. (Somad).