Iran: Israel Mencuri Awan dan Salju Kami

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 04 Juli 2018 | 17:07 WIB
Iran: Israel Mencuri Awan dan Salju Kami
Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran Brigadir Jenderal Gholam Ridha Jalali. [Al Arabiya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perseteruan Iran dan Israel semakin memanas. Termutakhir, Iran menuduh Israel mencuri awan dan salju mereka sehingga menimbulkan kesengsaraan.

Klaim tersebut, seperti diberitakan Al Arabiya, Selasa (3/7/2018), dilontarkan Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran Brigadir Jenderal Gholam Ridha Jalali.

Ia mengatakan, Israel dan sekutu-sekutunya di Barat telah berkomplot mencuri awan di ruang udara Iran sehingga menyebabkan perubahan iklim serta kekeringan.

“Perubahan iklim Iran tidak alami, tapi hasil dari campur tangan asing. Mereka membuat daerah-daerah kami kekerangan melalui saintis-saintisnya. Ini adalah hasil investigasi pusat-pusat ilmiah Iran,” kata sang jenderal.

Baca Juga: Tahun 2035, 68 Persen Penduduk Indonesia Tinggal di Perkotaan

“Baik Israel dan negara lain bekerja untuk membuat awan Iran tidak bisa menghasilkan hujan. Selain itu, mereka juga mencuri hujan dan salju. ”

Ia mengungkapkan, para peneliti Iran menyebutkan dataran tinggi yang lebih dari 2.200 meter di kawasan tersebut, terutama di Afghanistan dan laut Mediterania, tertutup salju.

Sementara dataran tinggi di wilayah Iran yang secara topografi sama dengan kawasan itu justru kering, tak ada salju.

Pernyataan itu muncul setelah protes warga meledak di barat daya Iran, khususnya di kota Muhammarah dan Abadan.

Warga kedua kota itu turun ke jalan melancarkan aksi protes atas polusi dan kekurangan pasokan air bersih. Warga menuduh pihak berwenang salah urus dan justru merelokasi persediaan air ke kota lain.

Baca Juga: KPK Lobi Jokowi, RUU KUHP Urung Disahkan Pada HUT ke-73 RI

Aksi itu diwarnai kekerasan ketika pasukan keamanan memukul mundur demonstran. Sementara sejumlah warganet di media sosial menyebut terdapat korban jiwa dalam demonstrasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI