Suara.com - Sebanyak 17 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih hilang dalam insiden perahu tenggelam di Tanjung Punggai Pengerang Johor Bahru, Malaysia, Minggu (1/7/2018) malam. Mereka semua masih dicari oleh Tim SAR.
Konjen KJRI Johor Bahru, Haris Nugroho mengatakan pihaknya didampingi Tim Satgas Perlindungan WNI telah melakukan kunjungan ke Posko SAR-MSRC Tanjung Pengelih, Johor, Selasa (3/7/2018) pukul 15.00.
"Tim KJRI diterima oleh APMM dan IPD (Kepolisian) Kota Tinggi. Tim memperoleh briefing dari otoritas setempat mengenai kronologi kejadian. Disampaikan juga bahwa arus laut sangat kuat dalam beberapa hari terakhir," katanya.
Tim SAR telah menemukan satu lagi korban meninggal dunia (laki-laki) yang belum diketahui identitasnya. Sebelumnya ditemukan satu korban perempuan atas nama Siti Aisyah.
Baca Juga: Masih Hilang, 17 TKI Jadi Korban Kapal Tenggelam di Malaysia
Menurut SOP yang berlaku, Posko SAR akan dibuka selama empat hari sejak pertama menerima laporan/pengaduan. Namun demikian, operasional posko dapat diperpanjang apabila dipandang perlu atau ada permintaan dari pihak keluarga atau dari KJRI.
"Konjen RI menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para pihak terkait atas bantuan, perhatian dan kerja samanya dalam menangani kejadian tersebut," katanya.
Rekapitulasi korban sampai saat ini adalah perkiraan jumlah penumpang 44 orang, korban selamat 25 orang, korban meninggal dua orang. Jumlah korban yang belum diketahui status keberadaannya 17 orang.
Rekapitulasi nama-nama korban selamat adalah Arsil (30), Milwan (24), Pian (25), Tinus (24), Panji (28), Pristin (25), Mohd. Nasir (26), Habibul (27), Supriadi (34), Hendra (35), Bartoro (69), Agil (27) yang mengaku suami dari Siti Aisah, korban meninggal.
Kemudian Adi (25), Riski (17), Jumlah (32), Hendri (32), Isa Ismail (32), Sukandi (23), Rumadi (24), Taiser (22), Angbar (22), Jeprianto (23), Masriadi (16), Tahri (29) dan Zainal (25). (Antara)
Baca Juga: Jokowi Ungkap Masalah Kapal Tenggelam Secara Beruntun