Suara.com - Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Jerusalem memberikan pernyataan bakal diadakannya pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rabu mendatang (11/07/2018) di Moskow, ibukota Negara Tirai Besi.
Agenda pembahasan adalah persoalan kawasan yang menyangkut kepentingan bersama, di tengah perang saudara di Suriah. Kedua negara sepakat untuk menghindari bentrokan tak disengaja antara pasukan Rusia dengan Israel, yang sama-sama melakukan pergerakan di Suriah.
Pertemuan antara Bibi (nama panggilan Netanyahu) dengan Putin adalah bagian dari pertemuan berkala yang dilakukan keduanya.
Perjumpaan dua tokoh ini, terbaru berlangsung pada 9 Mei 2018, saat Bibi menghadiri Victory Day Ceremony, peringatan 73 tahun kemenangan Rusia atas Nazi Jerman, di Lapangan Merah Moskow.
Baca Juga: Jakarta Rawan Penjambret, Polisi Bentuk Tim Gabungan Buru Jambret
Saat itu, adik pahlawan nasional anti teroris Israel, Yonatan Netanyahu ini menyatakan, "Pertemuan antara Israel dan Rusia selalu penting. Mengingat apa yang terjadi di Suriah pada saat ini, kami perlu memastikan koordinasi keamanan lanjutan antara tentara Rusia dan Pasukan Pertahanan Israel."
Di dalam kesempatan yang sama, seperti dikutip dari Reuters, Putin menandaskan, "Kami mengingat tragedi dua kali perang dunia, dan tentang sejarah yang membukakan mata. Sekarang kami bersama-sama menghadapi ancaman baru: egoisme, intoleransi, nasionalisme agresif, dan klaim atas exceptionalism."
Mendominasi politik di Rusia lebih dari 18 tahun, Putin terkenal di soal kebijakan menaikkan belanja militer, membuat kebijakan penting militer, serta mengerahkan pasukan Negara Tirai Besi di Ukraina dan Suriah, yang memicu ketegangan dengan pihak Barat.
Antara