Kasus Jawa Barat, misalnya, jumlah pendukung partai-partai yang mendukung Ridwan-UU jauh lebih sedikit dibanding partai-partai pendukung/pengusung Sudrajat-Syaikhu dan Deddy-Dedi. Tapi Ridwan- UU mendapat suara lebih besar. Demikian juga untuk kasus Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Potret peta dukungan calon presiden juga terlihat dalam data exit poll di 6 provinsi. Jokowi masih mendapat dukungan suara lebih besar bila pemilihan presiden diadakan pada hari H pilkada, kecuali di Jawa Barat.
Di Jawa Barat terjadi perubahan signifikan pilihan presiden dibandingkan dengan survei beberapa DiJawa Barat te minggu dan bulan sebelum hari H Pilkada. Pada hari H Pilkada, Jokowi memperoleh dukungan suara 40,3 persen dan Prabowo Subianto 51, persen.
Adapun pada survei terakhir Jokowi memperoleh dukungan 48.3 persen, Prabowo 37.8 persen, dan yang belum tahu 14 persen.
Baca Juga: Massa Bersenjata Tajam Ribut saat Rekapitulasi Pilkada Makassar
Menurut Deni sentimen terhadap Prabowo di Jawa Barat telah mengangkat kenaikan suara Sudrajat- Syaikhu secara sangat signifikan hingga melewati suara pasangan Deddy-Dedi dan mendekati suara Ridwan-UU
“Ada indikasi kampanye 'ganti presiden' berpengaruh di Jawa Barat, meski tida Di Jawa Jawa Barat, meski tidak demikian di daerah lain Barat mesin partai pendukung Prabowo, yakni Gerindra dan PKS jauh lebih besar, dan ini yang membuat kampanye tersebut efektif," tandas Deni.