Suara.com - Letusan Gunung Agung di Bali kembali berimbas pada penutupan dua bandara di Jawa Timur. Bandara Blimbing Sari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro, Jember.
Kapoksi Forecaster BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto menjelaskan, penutupan dua bandara di Jawa Timur, Bandara Blimbing Sari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro, Jember karena mengutamakan alasan keamanan.
"Alasan penutupan dua bandara tak lebih karena keamanan dan hingga batas aman. Untuk saat ini masih ditutup hingga 3-6 jam ke depan," kata Teguh saat dihubungi Suara.com, Selasa (3/7/2018).
Menurut dia, penutupan memang dijadwalkan 3-6 jam kedepan. "Namun semua melihat pada kondisi terkini. Kalau memang sudah dinyatakan aman, maka bandara akan dibuka kembali. Tetapi kalau belum aman tentunya penutupan akan dilanjutkan," jelasnya.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Arief Rivan Drop di Lokasi Syuting
Terbaru, Gunung Agung kembali meletus pada pukul 09.28 Wita, Selasa (3/7/2018). Gunung Agung meletus mengeluarkan abu yang mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.142 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunung Agung, secara visual kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 3 menit 38 detik. Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga).
PVMBG merekomedasikan masyarakat, pendaki, pengunjung, wisatawan, agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.(Achmad Ali)
Baca Juga: Kembali Berulah, Polisi Tembak Mati Anggota Geng Tenda Oranye