Ditembaki di Papua, Seorang Polisi dan Pendeta Hilang

Selasa, 03 Juli 2018 | 12:57 WIB
Ditembaki di Papua, Seorang Polisi dan Pendeta Hilang
Ilustrasi foto udara sungai berkelok membelah hutan di Kabupaten Mimika, Papua.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, masih ada satu anggota Polres Puncak Jaya dan seorang pendeta masih belum ditemukan pasca-penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, beberapa waktu lalu.

Insiden tersebut saat sejumlah anggota polisi bersama seorang Camat bernama Obaja Fraore tengah menumpangi speed boat. Nahas bagi Obaja, ia menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam insiden tersebut. Rombongan itu diketahui tengah mendistribusikan logistik Pilkada di Papua.

"Korban dua lagi belum ditemukan
anggota Polri dan pendeta," kata Tito di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2018).

Menurut Tito menceritakan, speed boat yang ditumpangi oleh anggota polisi dan pendeta tengah melintas di Sungai Mamberamo. Saat itu hendak menepi karena ditawarkan sayuran oleh seorang laki-laki.

Baca Juga: JK Sebut Konflik di Sejumlah Negara karena Pengaruh Negara Besar

"Ada bapak-bapak menawarkan sayur, saat mereka merapat ditembak (oleh KKB)," kata Tito.

Mendadak ditembaki, seorang pendeta dan anggota polisi yang berada di speed boat langsung berusaha menyelamatkan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai. Hingga kini, keduanya belum ditemukan.

Sebelumnya, pada Senin (2/7/2018) Brigadir Polisi Sinton terlebih dahulu ditemukan. Ia diketahui turut meloncat ke sungai Mambramo. Nahas, ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan senjatanya hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI