Polri Belum Sebut Penembakan di Papua Sebagai Aksi Terorisme

Senin, 02 Juli 2018 | 18:41 WIB
Polri Belum Sebut Penembakan di Papua Sebagai Aksi Terorisme
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto. (Suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mabes Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan teror dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di Kabupaten Nduga, Papua, beberapa waktu lalu.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan anggota Brimob yang telah diminta perbantuan ke Papua, hingga kini masih terus melakukan pengejaran kelompok bersenjata tersebut.

Menurut Setyo, anggota yang melakukan pengejaran perlu waktu. Melihat kondisi lokasi maupun tempat persembunyian di hutan belantara.

Meski begitu, anggota sudah mengetahui bahwa kelompok tersebut hanya memiliki beberapa pucuk senjata.

"Kami masih melakukan penyelidikan pengejaran pada mereka. Tapi kami sudah tahu mereka bawa beberapa senjata senjata laras panjang dan laras pendek berapa kami sudah tahu," ujar Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).

Setyo menuturkan anggota dilapangan tetap melakukan prosedur hukum yang berlaku dalam penanganan kelompok bersenjata tersebut. Meski anggota Polri telah gugur pasca penyerangan.

"Tidak dong. Kami tetap menangani sesuai dengan aturan yang berlaku. Polri tidak boleh balas dendam," kata Setyo

Setyo juga belum dapat memberikan penjelasan apakah penyerangan di kabupaten Nduga, merupakan aksi terorisme. Menurut Setyo, sampai kini mereka menyerang sebagai kelompok bersenjata.

"Menurut kamu gmana? Kita yang penting mengejar mereka, kita dapatkan, kita proses," ujar Setyo.

"Kalau saya katakan mirip ya mirip, kalau tidak ya tidak. Mirip serangannya mendadak. Kalau tidak mereka punya motif-motif lebih dari pada politik. Jadi sementara kami asumsikan mereka KKB dulu," tambah Setyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI