Sebelum Ditemukan Tewas, Gadis Berhijab Kerap Dijemput Pacar

Senin, 02 Juli 2018 | 15:32 WIB
Sebelum Ditemukan Tewas, Gadis Berhijab Kerap Dijemput Pacar
Rina Casrina, gadis 21 tahun ditemukan tewas mengenaskan di sebuah gudang di Jalan Meruya RT02/01 Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (1/6/2018). (dok keluarga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita bernama Rina Casrina (21) ditemukan tewas dengan luka lebam di bagian wajah di sebuah gudang, Jalan Meruya Ilir, Nomor 28 A, RT 2, RW 1, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (1/7/2018) siang. Korban diduga dibunuh oleh pacarnya bernama Aris.

Saudara sepupu korban, Jum Kartini mengaku tak menyangka Aris tega membunuh Rina. Sebab selama ini, ia menilai Aris adalah orang yang cukup baik karena suka menyapa.

"Saya kenal dengan pacar almarhumah, sekedar kenal doang. Kalau ketemu dia suka menyapa, kayaknya sih orangnya baik. Jadi nggak nyangka dia melakukan itu (membunuh korban)," kata Jum kepada Suara.com di rumah kontrakan korban, Senin (2/7/2018).

Dia menuturkan, Aris kerap menjemput korban dari rumahnya saat berangkat dan pulang kerja menggunakan sepeda motor. Namun Aris jarang menjemput langsung ke rumah kontrakan, hanya dari jalan di depan gang.

Baca Juga: Depan Markobar Anak Jokowi, Neno Warisman Demo #2019GantiPresiden

"Si Aris ini setiap hari antar jemput almarhumah berangkat kerja, tapi nggak pernah datang ke rumah ini. Dia menjemput di jalan depan gang," kata Jum.

Menurut dia, bapak dan saudara korban sudah kerap menanyakan identitas lengkap Aris. Namun yang bersangkutan selalu mengelak dengan alasan KTP hilang.

"Keluarga sudah sering menanyakan KTP si Aris. Jadi kalau ada apa-apa kan bisa dimintai pertanggungjawaban. Tetapi dia selalu ngomong KTP nya hilang," ungkap dia.

Dari penuturan Jum, berdasarkan informasi yang diperoleh keluarga korban, Aris adalah warga Bogor. Yang bersangkutan mengaku bekerja di bengkel motor resmi Yamaha. Namun setelah ditelusuri hal itu tidak benar.

"Dia mengaku ke kelurga almarhumah bekerja di bengkel Yamaha bergaji Rp 6 juta. Tapi setelah dicek ternyata dia hanya kuli bangunan," imbuh Jum.

Baca Juga: Mendagri Minta KPK Percepat Sidang Calkada Tersangka Korupsi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI