Suara.com - 29Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyayangkan atas aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Papua saat proses Pilkada Serentak di wilayah Kabupaten Nduga, Papua belum lama ini.
Meski sempat mendapat gangguan kriminalitas, jalannya demokrasi di Kabupaten Nduga tetap berjalan dengan baik dan lancar. Kapolri pun memutuskan menambah pasukan pengamanan di Kabupaten Nduga pasca-penyerangan itu.
"Pasukan kami tambah, karena jalur udara agak sulit kami gunakan jalur laut," ujar Tito di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).
Dengan penambahan personil tersebut, proses Pilkada Serentak di Kabupaten Nduga dapat terlaksana pada Jumat (29/6/2018).
Baca Juga: Ojek Online Ditolak Jadi Transportasi Umum, Bamsoet: Tidak Adil
"Alhamdulililah semua proses Oilkada di Nduga sudah selesai 100 persen," kata Tito.
Tito pun sudah meninjau langsung pasca-kejadian penyerangan di Nduga. Ini untuk memastikan, proses demokrasi di Papua tetap berjalan.
"Karena demokrasi jadi sangat penting dan tidak boleh kalah dengan kekerasan," ucap Tito.
Seperti diketahui, tujuh anggota Polri yang bertugas mengamankan logistik Pilkada gubernur di Distrik Torere selamat dalam insiden penghadangan yang menewaskan dua anggota polisi serta camat setempat, Obaja Froaro.
Ketujuh anggota yang selamat yakni Bripka Maks Anjonderin, Brigpol Steven Auparay, Bripda Daniel Tambunan, Bripda Firmansah, Brigpol Yusuf Toding, Brigpol Mulyadi dan Briptu Petrus Imbiri.
Baca Juga: Reza Bukan Dibekuk, Farid Aja Tak Tahu Mobilnya Dibuntuti Polisi
Sedangkan dua anggota yang meninggal dalam insiden tersebut yakni Ipda Jesayas H. Nusi dan Brigpol Sinton Kabarek, keduanya anggota Polres Puncak Jaya.