Senada dengan Budiawan, Ahmad membantah tudingan tim pendukung kotak kosong menyusup di proses rekap. Namun untuk meredam emosi massa, kepolisian tetap mengevakuasi dan mengeluarkan staf PPK yang dicurigai kelompok pendukung Appi-Cicu.
Sementara saksi pasangan Appi-Cicu, Badaruddin (50) menyebutkan pihaknya berkumpul di PPK Mariso untuk mengawal proses rekapitulasi. Apalagi mereka memperoleh informasi tim kotak kosong menyamar menggunakan seragam PPS masuk di area rekapitulasi.
"Dan memang bukti ada, karena kami dan petugas kepolisian mengeluarkan, ada videonya. Ada dua (yang keluar) orang, yang satu namanya Ulla dan Asdawiya, kepala seksi pemerintahan di Kelurahan Mariso," jelas Badaruddin.
Ia mengaku melihat staf tersebut masuk ke area rekapitulasi, sehingga pendukung Appi-Cicu mendesak penghitungan ditunda hingga Senin.
Sementara itu, saat tim Appi-Cicu mengepung Kantor Camat Mariso, sekelompok pendukung kotak kosong berseragam orange juga tiba di lokasi.
Kedua kelompok telibat keributan dengan saling meneriaki dan berhadap-hadapan, sekira pukul 23.00 WITA. Di saat itu salah satu kameramen salah satu televisi swasta, Faisal Wahab yang tengah mengambil gambar terkena lemparan batu.
"Saat itu kedua massa hanya saling usir tidak saling melempar. Hanya saja tiba-tiba teman yang mengambil gambar terkena batu," ujar salah satu rekan korban, Yasir, saat ditemui tadi.
Faisal lalu dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis. Ia memperoleh lima jahitan di dahi bagian kiri akibat terkena benda tumpul. [Lirzam Wahid]