Gerindra Sebut Mesin Partai Pendukung Jokowi di Jabar Menurun

Sabtu, 30 Juni 2018 | 13:11 WIB
Gerindra Sebut Mesin Partai Pendukung Jokowi di Jabar Menurun
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono di Jakarta, Senin (9/1/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Ferry Juliantono memuji kinerja mesin partai koalisinya di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng) tahun 2018.

Dia mengatakan, usaha dari mesin partai dari awal hingga hari pencoblosan terus meningkat hingga 30 persen.

"Bahwa di Jabar dan Jateng terjadi effort dari hasil kerja maksimal partai koalisi pendukung, membawa pasangan yang ada di Jabar dan Jateng yang kami dukung itu naik antara 8 persen ke 30 persen," katanya dalam diskusi bertajuk Pilkada, Kotak Kosong, dan Pilpres di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6/2018).

Ferry menilai hal sebaliknya terjadi dengan partai pendukung kandidat yang menjadi lawan Gerindra dan partai koalisinya. Partai-partai yang sebagian besarnya adalah pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dinilai tidak memiliki kinerja atau usaha yang tinggi dalam memenangkan kandidatnya.

Baca Juga: Prediksi Prancis vs Argentina di 16 Besar Piala Dunia 2018

"Kalau popularitas kandidatnya rendah, effort mesin partainya besar, tapi kalau popularitas kandidatnya besar, tapi hasilnya seperti ini justru menjadi pertanyaan, bahwa bisa jadi partai-partai tersebut memang effortnya nggak bekerja. Dan itu menjadi catatan kita," ujar Ferry.

Ferry mengatakan peningkatan usaha mesin partai hingga mendekatkan kandidat yang diusungnya dengan kandidat pemenang di kedua daerah tersebut mencapai 24 persen.

"Ada 24 persen kira-kira effort yang dikerahkan dari mesin partai dan faktor-faktor yang lainnya. Dan menurut saya, sebaliknya kalau kandidatnya popularitasnya sudah tinggi tapi hasilnya justru menurun, menurut saya menggambarkan effort mesin partai pendukungnya sebenarnya kecil," ujarnya menjelaskan.

Diketahui, Gerindra dengan koalisinya PKS dan PAN di Jabar mendukung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) di Pilgub Jabar. Pasangan ini awalnya tidak diperhitungkan, tetapi kemudian berhasil duduk di posisi kedua versi hitung cepat beberapa lembaga survei.

Asyik hanya selisih dua persen dengan pasangan Ridwan Kamil-UU Ulum yang berada di posisi teratas. Ridwan Kamil-UU Ulum merupakan pasangan yang diusung kolasi Partai NasDem, PPP, PKB, dan Hanura. Keempat partai ini merupakan partai pendukung Jokowi.

Baca Juga: Bangun Tol Yogyakarta - Solo, Ini yang Dikhawatirkan Sri Sultan

Sementara TB Hasanudin-Anton Charliyan, pasangan yang diusung PDIP berada di posisi buncit pada perhitungan cepat.

Padahal sebelumnya lembaga survei hanya menempatkan pasangan RK-UU dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (pasangan koalisi Partai Golkar dan Partai Demokrat) di posisi teratas. Sementara Asyik bahkan berada pada posisi paling bawah.

Hal yang sama juga terjadi di Pilgub Jateng. Meski kalah, pasangan baru Sudirman Said-Ida berhasil mengimbangi kepopuleran Ganjar Pranowo dan pasangannya, kandidat dari koalisi partai PDIP, PPP, NasDem, Demokrat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI