Kata Pengamat, Ini Maksud Hitung Cepat Versi PKS - Gerindra

Sabtu, 30 Juni 2018 | 06:00 WIB
Kata Pengamat, Ini Maksud Hitung Cepat Versi PKS - Gerindra
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Barat dari Partai Gerinda dan PKS, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. [Indrianto Eko Suwarso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil real count tim internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar Sudrajat dan Ahmad Syaikhu unggul dalam hitung cepat suara Pilkada Jabar 2018.  

Pengamat politik Jeirry Sumampow menganggap langkah Partai Gerindra dan PKS hanya untuk pembentukan opini publik. Ia melihat cara tersebut sudah dilakukan oleh kedua parpol tersebut sejak Pilpres 2014 lalu.

"Itu kan sudah terjadi di Pilpres tahun lalu, dan aktornya kita lihat masih relatif sama yakni Gerindra dan PKS yang waktu itu mengusung calon sendiri dan hasil quick count diprediksi kalah sehingga mereka bikin quick count baru," kata Jeirry dalam diskusi bertajuk "What's Next: Membaca Hasil Pilkada 2018, Meneropong Peta Pilpres 2019" di Kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/6/2018).

Menurutnya, langkah dua parpol itu untuk membuat lembaga survei baru hanya untuk menjaga psikologi para pemilih sehingga mereka masih yakin dengan langkah Gerindra dan PKS di Pilpres 2019.

Baca Juga: Eza Gionino Siap Nikahi Kembaran Mulan Jameela?

"Ini juga dalam rangka upaya menjaga psikologi pemilih untuk pemilu 2019 nanti. Supaya publik dan pendukung mereka tidak terlalu kecewa sehingga ini dimunculkan, seolah-olah masih ada harapan dan setelah ini mereka gak langsung down," katanya.

Jeirry berharap upaya-upaya penggiringan opini publik seperti itu tidak mempengaruhi jalannya rekapitulasi surat suara. Sebab, ditakutkan apabila hal itu terus dilakukan oleh parpol-parpol yang kalah nantinya malah ada unsur manipulasi.

"Menurut saya itu memang bagian dari persaingan pembentukan opini di kalangan masyarakat dan bisa saja berujung pada upaya memanipulasi hasil yang sedang akan dilakukan oleh KPU lewat rekapitulasi," jelasnya.

Untuk diketahui, paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Sudrajat-Ahmad Syaikhu merilis hasil hitung cepat dari lembaga survei tim internal PKS. Hasilnya, pasangan Asyik mengklaim unggul perolehan 33,1 persen hingga Rabu (27/6/2018) malam pukul 23.45 WIB.

Sedangkan untuk Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mendapatkan angka 29,4 persen, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 25,8 persen, dan TB. Anton Hasanudin-Anton Charliyan dengan 11,7 persen.

Baca Juga: Pilkada 2018 Bikin Jalan Agus SBY Bertarung di Pilpres 2019 Berat

Padahal, dari beberapa hasil hitung cepat dari lembaga-lembaga survei yang terpercaya, paslon Ridwan Kamil – UU Ruzhanul Ulum lah yang unggul dalam Pilkada Jabar 2018. 

Dari hasil lima lembaga survei, yakni Litbang Kompas, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Charta Politika, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), dan Populi Center, pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum unggul di kisaran 32-33 persen. Sedangkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh suara 27-30 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI