Sementara peralatan deformasi (GPS dan Tiltmeter) merekam pola inflasi sejak 13 Mei 2018 hingga saat ini dengan kenaikan vertical (uplift) sekitar 5 milimeter.
"Uplift yang terjadi saat ini masih lebih rendah dari pada periode September-Oktober 2017 yang mencapai 6 sentimeter,"katanya.
Secara geokimia, gas magmatik SO2 terakhir kali sebelum erupsi Juni 2018 ini terukur dengan fluks pada kisaran 200 ton per hari. Citra satelit termal merekam adanya Hotspot (titik panas) di dalam kawah Gunung Agung pada hari ini dengan energy termal mencapai 819 Megawatt dan ini merupakan energy termal terbesar yang pernah terekam sepanjang krisis Gunung Agung 2017-2018. Pada periode erupsi akhir November 2017 lalu energy termal yang terekam maksimum mencapai 97 Megawatt.
Data pemantauan yang komprehensif mengindikasikan bahwa fenomena emisi gas dan abu yang terjadi secara menerus dari kemarin hingga saat ini merupakan bagian dari erupsi Gunung Agung yang terjadi secara efusif, yaitu berupa aliran lava segar ke dalam kawah (pertumbuhan kubah/kolam lava).
Hal ini juga diindikasikan dari tingginya energi termal yang terekam di kawah Gunung Agung dimana material lava yang memiliki temperatur yang sangat tinggi (1200 derajat Celsius) mengalir mengisi kawah. Volume lava yang berada di dalam kawah Gunung Agung masih belum dapat diestimasi.
Dia menambahkan erupsi efusif (aliran) dapat bertransisi ke erupsi eksplosif (lontaran). Hal ini bergantung pada dinamika magma di dalam tubuh Gunung Agung. Dalam fase erupsi efusif, beberapa fenomena yang mengiringi dapat berupa suara gemuruh, suara dentuman hingga lontaran lava pijar di sekitar kawah dapat terjadi.
"Hingga saat ini Gunung Agung masih berada dalam fase erupsi panjangnya dan dari aktivitas yang terekam masih mengindikasikan bahwa sistem magmatik Gunung Agung masih sangat dinamis dan belum stabil,"ungkapnya.
Berdasarkan analisis data dan potensi bahaya erupsinya maka disimpulkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Agung saat ini berada dalam Status Level 3 (Siaga).
Rekomendasi untuk warga dan wisatawan masih tetap sama agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung. Selain itu masih warga juga diimbau untuk membawa masker dikhawatirkan masih ada abu vulkanik yang turun. (Luh Wayanti)