Menurut artikel itu, Ramos mengirim permintaan pertemanan Facebook kepada teman sekelasnya ketika masih di sekolah menengah. Melalui media sosial itu ia kerap mengirimkan pesan pelecehan seksual.
Pelecehan berlanjut selama hampir satu tahun. Dia mengaku bersalah pada Juli 2011 karena pelecehan dan dijatuhi hukuman 18 bulan masa percobaan, yang diawasi dan diperintahkan untuk menghadiri konseling.
Masih menurut artikel itu, Ramos tidak memiliki sejarah kriminal sebelumnya. Dia memiliki gelar dalam bidang teknik komputer dan pada saat itu telah bekerja selama enam tahun untuk biro statistik tenaga kerja AS.
"Jarrod Ramos memiliki sejarah panjang untuk marah dan melakukan tindakan burtal terhadap koran The Capital," kata Tom Marquardt, mantan editor eksekutif dan penerbit di Capital Gazette.
Baca Juga: 226 Pergerakan Pesawat Terdampak Erupsi Gunung Agung
“Suatu waktu, saya pernah mengatakan kepada pengacara saya, bahwa orang ini (Ramos) akan datang dan menembak kami. Ternyata itu benar.”
Para Korban
Kamis larut malam, orang yang tewas diidentifikasi sebagai Gerald Fischman (61), editor halaman editorial ruang berita; Rob Hiaasen (59), seorang editor dan kolumnis; John McNamara (56), reporter olahraga dan editor untuk koran mingguan lokal; Wendi Winters (65), reporter berita lokal dan kolumnis komunitas; dan Rebecca Smith, seorang asisten penjualan.
Dalam wawancara telepon pada hari Kamis, penulis Carl Hiaasen menegaskan bahwa saudaranya, Rob, adalah salah satu dari mereka yang tewas di ruang berita.
Carl Hiaasen—kolumnis The Miami Herald—mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi, tetapi mengatakan keluarganya "hancur setelah kematian Rob Hiaasen”.
Baca Juga: Tak Banding, Aman Abdurrahman Siap Kapan Pun Dieksekusi Mati
“Dia mendedikasikan hidupnya untuk jurnalisme. Ia menghabiskan seluruh hidupnya sebagai seorang jurnalis, ”katanya.