Penembakan Massal di Koran Tertua AS, 5 Jurnalis Meninggal Dunia

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 29 Juni 2018 | 14:38 WIB
Penembakan Massal di Koran Tertua AS, 5 Jurnalis Meninggal Dunia
Gedung tempat redaksi Capital Gazette, Maryland, Amerika Serikat, menjadi target serangan teror seseorang bernama Jarrod Ramos, Kamis (28/6/2018) sore. [Capital Gazette]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai jurnalis magang, Anthony berharap bisa membuat artikel bagus untuk melambungkan namanya. Tapi, ia tak pernah menyangka, bakal menuliskan berita mengenai dirinya sendiri saat seseorang melepaskan tembakan membabi buta di redaksi Capital Gazette.

Seorang pria bersenjata senapan dan granat asap menyerbu masuk ke ruang redaksi dari jaringan surat kabar maupun daring Capital Gazette, di Maryland, Amerika Serikat, Kamis (28/6/2018) sore.

Serbuan itu menewaskan lima anggota staf redaksi, melukai dua lainnya, dan mendorong lembaga penegak hukum di seluruh negeri untuk memberikan perlindungan di kantor-kantor media massa.

Serangan teror itu diliput secara langsung oleh sejumlah jurnalis Capital Gazette di ruang redaksi.

Baca Juga: 226 Pergerakan Pesawat Terdampak Erupsi Gunung Agung

Tersangka, diidentifikasi oleh dua aparat penegak hukum sebagai Jarrod W Ramos (38), yang berhasil ditahan di tempat kejadian.

Ramos memiliki sejarah panjang konflik dengan Capital Gazette, yang menghasilkan sejumlah surat kabar lokal di sepanjang pantai Maryland.

Ia pernah menuntut jurnalis media itu atas tuduhan pencemaran nama daik dan melancarkan propaganda anti-Capital Gazette di media sosial.

"Ini adalah serangan yang ditargetkan pada Capital Gazette," kata Penjabat Kepala Departemen Kepolisian Anne Arundel, seperti diberitakan The New York Times. “Orang ini siap untuk menembak orang. Niatnya adalah untuk menyebabkan kerusakan. "

***

Baca Juga: Tak Banding, Aman Abdurrahman Siap Kapan Pun Dieksekusi Mati

Anthony Messenger bersembunyi di salah satu sudut terlindungi di ruang redaksi saat penembakan itu terjadi. Beruntung, ia masih sempat menggenggam ponselnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI