Suara.com - Gunung Agung kembali aktif, warga Karangasem, Bali berbondong-bondong turun mengungsi. Gunung api di Bali ini terpantau erupsi sejak Rabu (27/6/2018) sekitar pukul 22.21 WITA hingga Jumat hari ini.
Sementara pada Kamis (28/6/2018) kemarin, Gunung Agung terpantau mengeluarkan hembusan disertai abu. Sinar api juga tampak jelas di atas puncak Gunung Agung.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Ketut Gede Ardana mengatakan, seluruh personil maupun alat pendukung telah dipersiapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung.
"Tim kita sudah pernah menghadapi kondisi seperti ini, dan kembali terulang erupsi Gunung Agung yang mulai meresahkan masyarakat sekitar," ujar Ketut di di Karangasem, Jumat (29/6/2018).
Baca Juga: Gara-gara Lagi Syantik, Siti Badriah Absen Main Sinetron
Dia menerangkan, sudah ada warga yang mulai melakukan evakuasi mandiri. Ini karena warga merasa tidak nyaman mendengar adanya suara gemuruh diiringi kepulan asap hingga terlihat pijaran api di puncak gunung.
Sejak Jumat dini hari tadi tecatat ada 110 warga yang meminta untuk dievakuasi.
Evakuasi dilakukan sejak pukul 00.49 WITA di Banjar Dinas Sebun Sebudi. Dari sini, sebanyak 60 warga dievakuasi menuju Banjar Pesangkan. Selanjutnya satu jam berselang kembali dilakukan evakusai 50 warga Sebudi yang diantarkan ke Banjar Becingah Desa Duda Barat.
Berdasarkan informasi petugas di lapangan, arah sebaran abu ke terlihat ke sisi barat dan mulai ada hujan abu tipis di sekitar Desa Puregai yang berjarak 7 kilometer dari puncak Gunung Agung.
Hingga Kamis (28/6/2018) kemarin pukul 15.30 WITA, aktivitas hembusan masih berlangsung dengan ketinggian relatif konstan di kisaran 1.500 meter di atas puncak.
Baca Juga: Fachri Albar Minta Direhab 6 Bulan
Terjadi peningkatan amplitudo seismik secara cepat dalam 24 jam terakhir. Kegempaan didominasi oleh gempa-gempa permukaan berupa hembusan. Gempa-gempa ini kemudian menjadi satu membentuk tremor menerus sejak pukul 12.30 WITA.
Sementara dari pantauan satelit, teramati hotspot yang mengindikasikan adanya lava panas di permukaan kawah. Lava ini dapat berupa lava lama yang dipanaskan ataupun lava baru yang dikeluarkan pasca-erupsi.
Saat ini status Gunung Agung masih Level III (Siaga) di mana masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi rekomendasi PVMBG yaitu untuk tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari puncak. Warga juga diimbau menyiapkan masker pelindung untuk mengindari potensi ancaman bahaya abu vulkanik.
"Data-data ini kami peroleh dari PVMBG, pos pantau dan tim yang berada di lapangan. Jadi dipastikan akurat. Dipastikan tim SAR gabungan sudah siap jika ada yang membutuhkan bantuan evakuasi. Jadi masyarakat jangan panik dan mudah terbawa isu-isu yang tidak akurat," kata Ketut. (Luh Wayanti)