Sudirman Said: Timses Saya Ditodong Pistol, Sabotase Uang Saksi

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 28 Juni 2018 | 19:15 WIB
Sudirman Said: Timses Saya Ditodong Pistol, Sabotase Uang Saksi
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said - Ida Fauziyah, memberikan tanggapan terkait hasil quick count Pilgub Jateng 2018 di Hotel Grasia, Semarang, Jateng, Rabu (27/6/2018) malam. [Suara.com/Adam Iyasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengklaim, mendapat banyak  tekanan dari berbagai pihak yang ingin menjegal langkahnya menang di Pilkada Jawa Tengah 2018.

Sudirman menyebutkan, selain kampanye hitam selama masa kampanye, anggota tim suksesnya juga hampir tewas ditembak oknum misterius.

Bagi cagub usungan Partai Gerindra, PAN, dan PKS itu, penodongan senjata kepada timsesnya itu terjadi menjelang masa tenang.

Bermula saat timses dalam perjalanan darat malam hari melalui tol dari Jakarta menuju Semarang. Dalam perjalanan, mobil timses disergap oleh lima orang tak dikenal bersenpi.

Baca Juga: Sudah Diendus, Polisi Buru 2 Penjambret Dirjen PUPR

"Tim dari Jakarta ke Semarang membawa uang konsumsi saksi, disergap, ditodong pistol di Jalan Tol. Ada yang mau menyabotase uang konsumsi saksi," tutur Sudirman kepada awak media, di Hotel Grasia Semarang, Kamis (28/6/2018).

Oknum penyergap, kata Sudirman, dalam keadaan mabuk. Itu diketahui dari cerita tim yang terembus bau mulut oknum misterius tersebut.

"Bayangkan, dalam keadaan mabuk masih pegang senjata api, bisa mengancam nyawa itu," katanya.

Kemudian timnya dibawa ke sebuah kantor. Di sana dituduh sebagai bandar narkoba, dengan bukti uang yang dibawa tersebut adalah hasil dari penjualan narkoba.

"Dibawa ke suatu kantor, dituduh bandar narkoba habis transaksi. Padahal itu adalah uang hasil menggadai rumah untuk biaya konsumsi saksi," papar Sudirman.

Baca Juga: Menkeu: Evaluasi Alokasi Anggaran dengan Teliti dan Strategis

Tim yang menunggu di Semarang bingung, lantaran lepas kontak dari pukul 23.30 WIB hingga subuh.

Sudirman mengaku, baru saat ini menceritakan peristiwa itu an hanya sepenggal. Ia mengakui, masih banyak cerita lanjutannya.

"Baru seperempat cerita itu, sengaja kami menahan ini, karena situasi akan menghadapi pilgub, agar tidak dituduh bisa mempengaruhi suara," terangnya.

Melalui cerita itu, Sudirman mengakui hanya ingin menyampaikan ada pihak yang tak ingin dirinya menang dalam Pilkada Jateng melawan pasangan Ganjar Pranowo – Taj Yasin.

"Sampai saat ini kami masih menjaga potensi Kemenangan, kami akan kawal lembar C1, karena dari perolehan hitung cepat beberapa survei ada 40 persen kenangan kami. Ini suatu kemajuan karena diawal kami tak diperhitungkan," tukasnya. [Adam Iyasa]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI