“Kami mengirim surat ke Direktur Jenderal Kemenlu Yuval Rotem dan Menteri Pariwisata Yariv Levin, awal Juni. Kami menilai, larangan wisatawan Indonesia itu akan membuat keuangan kami menurun,” kara Fatael.
Sana Srouji, pengelola perusahaan perjalanan reiligus Yerusalem, juga mengatakan hal yang sama.
“Kebijakan larangan terhadap wisatawan Indonesia akan menjadi kutukan bagi agen-agen kami. Semua agen perjalanan akan bangkrut, karena 70 persen pendapatan berasal dari wisatawan Indonesia,” ungkapnya.
"Orang-orang Indonesia itu adalah pecinta Israel yang ingin mengunjungi dan juga menyumbangkan banyak uang," katanya.
Baca Juga: WNA : Di Australia Golput Bisa Didenda dan Penjara
Ia menambahkan, larangan pemerintah Israel itu juga akan merugikan para pemandu wisata yang sudah mengeluarkan banyak uang guna mempelajari bahasa Indonesia.