Ganjar Pranowo: Maaf Kalau di Kampanye Kemarin Ada yang Terluka

Rabu, 27 Juni 2018 | 11:56 WIB
Ganjar Pranowo: Maaf Kalau di Kampanye Kemarin Ada yang Terluka
Ganjar Pranowo. (Suara.com/Adam Iyasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubenur Jateng nomor urut 1 Ganjar Pranowo usai menggunakan hak politiknya dengan mencoblos di TPS 2 Kelurahan Gajahmungkur Semarang, Pukul 08.00 WIB, Rabu (27/6/2018).

Usai mencoblos, Ganjar mengungkapkan beberapa fenomena pergeseran budaya dalam berdemokrasi. Mulai dari sistem kampanye sampai komunikasi politik.

"Saya juga menyampaikan mohon maaf kalau selama kampanye kemarin ada yang terluka, ada yang sakit ada yang tidak berkenan di hati, khususnya pada pak Dirman dan Mbak Ida. Tapi kita tetap bersahabat tetap baik-baik," kata Ganjar usai nyoblos.

Sebagai petahana, Ganjar mengaku terdapat perbedaan mencolok dalam keberlangsungan pesta demokrasi di Jawa Tengah pada tahun 2013 dan saat ini.

"Jamannya sudah bergeser ke teknologi medsos, ini kampanye agak berbeda karena medsos mendominasi, kata baik dan tidak baik bersaing di sana," ungkapnya.

Dia berharap ke depan orang makin bertanggung jawab menggunakan medsos, sehingga keberadaannya bisa digunakan dengan positif.

"Tidak hoax tidak fitnah. Akun anonim jangan digunaknan, akunnya yang beneran. Yang anonim dilaporkan agar ditutup sehingga hal-hal negatif bisa dikurangi," ujarnya.

Terkait komunikasi politik, Ganjar sembah selama proses Pilgub berjalan hubungan dengan lawan politiknya juga berjalan bagus. Meski ada gesekan akibat informasi hoax tapi bisa diredam seketika.

"Kita pernah makan bareng, habis debat juga salaman. Berucap ulang tahun juga sama pak Dirman, komunikasi lebih baik sekarang," ujarnya.

Berbicara soal hasil Pilgub, kalah atau menang bagi Ganjar hal biasa dalam berkompetisi. Ganjar berjanji akan tetap menjaga tali silaturrahmi dengan mendatangi lawan politiknya.

"Saya akan mendatangi, pengalaman saya di 2013, para orang tua, para kyai menyarankan untuk datangi, ngobrol. Kemenangan bukan jadi kesombongan, tradisi itu bisa kita lanjutkan kok," tukasnya.

Pengalaman Ganjar pada Pilgub 2013 yang mengalahkan petahana Bibit Waluyo mampu dijaga tradisi saling sambang untuk bersilaturahmi paska penghitungan elektabilitas. (Adam Iyasa)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI