Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus mantan Presiden RI ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta aparat pemerintah, TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menjaga netralitas di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.
Menurut SBY, netralitas aparat pemerintah dan aparat negara merupakan amanah yang tertuang dalam konstitusi.
"Sebagaimana yang saya sampaikan beberapa hari lalu saya juga bermohon agar negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral. Itu amanah konstitusi, itu sumpah dan jabatan para abdi negara, termasuk TNI, Polri dan BIN," ujar SBY di lokasi pencoblosan.
Menurut SBY, netralitas aparat pemerintah dan aparat negara merupakan harapan rakyat Indonesia.
Baca Juga: SBY Tuduh Aparat Tak Netral, Wiranto: Ketemu Saya Saja
Ia juga mengapresiasi instruksi Presiden Joko Widodo serta pejabat tinggi Polri, TNI hingga BIN untuk mengeluarkan instruksi perihal netralitas aparatur negara.
"Ahamdulillah beberapa saat setelah itu, Presiden Jokowi juga mengeluarkan seruan yang sama, lantas Kapolri, Kadiv Propam dan Kadiv Humas Polri juga begitu, Kapuspen TNI, saya dengar juga begitu, salah satu pejabat di BIN juga begitu, Alhamdulillah," ucap dia.
Karena itu ia berharap aparat pemerintah, TNI, Polri serta BIN menjalankan instruksi perihal netralitas aparatur negara di Pilkada serentak.
"Tinggal implementasinya. Tinggal pelaksanaannya. Dan rakyat, karena ini negara kita, demokrasi kita pilkada kita, harapan saya juga peduli dan betul-betul mengawal agar Pilkada ini berlangsung jujur dan adil. Sekaligus mengawal netralitas negara, pemerintah, BIN, Polri dan TNI, itu harapan saya," katanya.
Tak hanya itu, SBY mengaku sejak 2009 saat menjadi presiden hingga menjadi calon presiden dirinya konsisten mengimbau aparatur negara untuk menjaga netralitas di Pemilu.
Baca Juga: Anaknya Kalah Pilgub, SBY : Ada Oknum BIN, TNI, Polri Tak Netral
"Saya konsisten, sewaktu saya masih menjadi presiden tahun 2009 dulu, saya juga capres, partai politik nya saya pimpin juga mengikuti pemilu. Saya sampaikan, waktu itu di hadapan para jenderal, laksamana, marsekal, TNI baik angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara dan Polri, di hadapan pers, supaya netral. Kemudian para birokrasi, waktu itu saya masih capres, dan juga parpol yang saya ikuti juga begitu, netral. Dari pusat sampai ke bawah," tandasnya.