Suara.com - Lembaga Survei Populi Center melakukan penghitungan cepat di tiga pemilihan kepaladaerah tingkat provinsi, Rabu (27/6/2018).
Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan, penghitungan cepat itu dilakukan pada Pilkada Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Usep menjelaskan, metode penghitungan suara yang digunakan Populi Center melalui dua cara, yakni hitung cepat dan exit poll alias penghitungan suara di TPS.
"Persiapan sudah dari dua minggu yang lalu. Ini proses finalisasi persiapan. Teman-teman di lapangan sudah siaga. Transmisi data juga sudah disiapkan tinggal pelaksanaannya besok lancar," kata Usep di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (26/6/2018).
Baca Juga: Demokrat Optimistis Menang di Pilkada Jateng, Jatim, dan Jabar
Usep menjelaskan, penghitungan dengan metode quick count hanya berbasis di TPS. Sedangkan metode exit poll dilakukan dengan bertanya pada pemilih yang baru keluar dari TPS.
"Kami ingin melihat dengan exit poll itu prediksi elektabilitas, kemudian tentang perilaku pemilih dan pelaksanaan pilkada. Kalau quick count sebenarnya penghitung suara yang kami lakukan dengan sampel saja, kemudian basisnya TPS," jelasnya.
Terkait Pilkada di Jawa Barat, Berdasarkan rilis Populi Center 11 Mei 2018, dari segi popularitas Dedy Mizwar mendapat angka tertinggi dengan presentasi 97.1 persen. Sementara Ridwan Kamil berada di posisi dua dengan presentase 82.5 persen.
Dedy Mizwar lebih dikenal masyarakat Jawa Barat sebagai artis/bintang iklan dengan presentase 50.9 persen. Selanjutnya wakil Gubernur 27.3 persen, humoris 1.8 persen, calon gubernur 1.5 persen, dan merakyat 1.4 persen.
Sementara lebih dari 50 persen masyarakat Jawa Barat mengenal Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung. Sebanyak 22.3 persen menjawab tidak tahu, tegas 3.0 persen, merakyat 2.4 persen.
Baca Juga: Kantor PDIP Banyumas Digeruduk Massa Banser NU dan FPI
Ridwan Kamil mendominasi untuk Ingkat akseptabilitas. Data menunjukkan bahwa Ridwan Kamil dianggap sebagai tokoh yang paling bersih dari korupsi, paling berani memberantas korupsi, paling mampu memimpin, tegas, disukai. Sementara untuk Deddy Mizwar dianggap sebagai tokoh yang paling religius.