Suara.com - Tak hanya menerjunkan personel polisi berseragam, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya juga mengerahkan anggota polisi berpakaian preman guna mengantisipasi gangguan yang timbul saat pencoblosan Pilkada Jawa Barat, Rabu (27/6/2018) besok.
Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang dianggap rawan.
"Kita belum dapat informasi dimana kerawanan-kerawanan. Yang penting bahwa nanti anggota kita tetap back up. Polisi berpakaian preman kita kerahkan untuk pengamanan di sana (TPS)," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (26/6/2018).
Menurutnya, tidak ada pengamanan khusus terhadap TPS-TPS yang akan dijaga personel Polda Metro Jaya. Dia hanya memastikan, Polda Metro Jaya siap membantu pengamanan agar pencoblosan di Pilkada Jabar bisa berlangsung kondusif.
"(Pola pengamanan) sama semua, ya makanya dari Polda kita turunkan di sana untuk melakukan back up, yang terpenting bahwa anggota di sana pengamanan dibantu oleh polda dan kita tetap waspada," kata dia.
Polda Metro Jaya telah mengirim sebanyak 3.751 personel polisi guna mengamankan tahap pencoblosan Pilkada Jabar. Sejumlah Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya juga mengerahkan 5.044 personel polisi.
Pengamanan pencoblosan Pilkada Jabar juga akan dibantu personel TNI dan anggota Pelindung Masyarakat (Linmas). Dari bantuan instansi lain itu, total pasukan gabungan yang turut membantu pengamanan Pilkada Jabar ada sebanyak 41.381 personel.