TPS Unik: di Tengah Makam, Dengan Petugas Berdandan Seram

Selasa, 26 Juni 2018 | 17:14 WIB
TPS Unik: di Tengah Makam, Dengan Petugas Berdandan Seram
Persiapan dekorasi horor TPS Semarang, lengkap dengan keranda [Suara.com/Adam Iyasa].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persiapan jelang pencoblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub)  Jawa Tengah terbilang seru.  Seperti pemilihan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Semarang . Terselip unsur kreativitas agar bisa menarik warga untuk datang pada 27 Juni 2018 besok.

Contohnya yang dilakukan para Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) di TPS 7 RT 3 RW 7 Kelurahan Randusari Kota Semarang. Tempatnya adalah di tengah komplek pemakaman terluas di Semarang, yaitu Makam Bergota.

Lokasi ini  dikenal dengan nama Gunung Brintik, tempat yang disakralkan karena di situlah terletak makam Mbah Nyai Brintik, penguasa sakti di masa lalu. Makamnya hingga kini masih dijaga kesakralannya.

"Kami setting semua PPS dengan atribut kesan horor saat pencoblosan nanti," ujar Krisyanto, Ketua Penyelengara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7, Selasa (26/06/2018).

Baca Juga: Jelang Pilkada, FPI Tuding Cawalkot Bekasi Lecehkan PA 212

Dalam persiapannya, TPS memanfaatkan Balai Pertemuan RW yang ada di tengah komplek makam. Atribut pemakaman seperti keranda jenazah dan payung jenazah ditata untuk menguatkan kesan memang ada yang hendak dimakamkan.

"Anggota PPS nanti pakai pakaian horor, ada pocong, gendruwo, Mak Lampir dan kita hias tempat TPS ini suasana horor juga," jelasnya.

Dia menceritakan, lokasi TPS di RT 3 RW 7 ini memang berimpitan dengan Makam Bergota. Akses warga setiap hari juga melewati area pemakaman itu. Di TPS 7 ada sekitar 340 pemilih DPT yang terdiri dari empat RT.

Krisyanto menambahkan, sebelumnya jika ada pemilihan gubernur, presiden atau legislatif, masih memakai bangunan serbaguna milik komplek makam Mbah Nyai Brintik tadi.

Dia juga beralasan, suasana horor diciptakan agar unik saja, dan ini sebagai suatu identitas. Jika lokasi berada di tengah kota dan ada TPS di tengah makam yang setiap harinya sudah biasa bagi warganya.

Baca Juga: PKS Ungkap Alasan Calonkan Anies-Aher di Pilpres 2019

nantinya, petugas TPS akan berdandan sebagai Mak Lampir, pocong, gendruwo, dan warga dunia lain [Suara.com/Adam Iyasa].
Nantinya, petugas TPS akan berdandan sebagai Mak Lampir, pocong, gendruwo, dan warga dunia lain [Suara.com/Adam Iyasa].

"Artinya, bahwa area pemakaman terluas Bergota ini bukanlah hal yang seram untuk ditakuti, sama halnya di Pilkada ini para pencoblos tetap nyaman dan tak harus takut datang ke TPS," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI