Insiden Penembakan 5 Orang Rimba Jambi Tuai Kecaman

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 26 Juni 2018 | 14:06 WIB
Insiden Penembakan 5 Orang Rimba Jambi Tuai Kecaman
Lima Orang Rimba di Jambi diduga tertembak aparat polisi. (Dok. KKI Warsi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selasa sore (19/6/2018) warga Desa Dwi Karya Bakti di Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi geger. Puluhan warga yang sebagian besar adalah Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) ribut dengan aparat di Polsek Pelepat sore itu.

Lima Orang Rimba dilaporkan tertembak saat keributan terjadi.

Dari informasi, insiden tersebut bermula dari konflik antar dua kelompok Orang Rimba di daerah itu. Satu kelompok Orang Rimba dari kampung Pasir Putih, Desa Dwi Karya Bakti bermaksud mempertanyakan kasus yang dilaporkan kepada aparat Polsek Pelepat. Namun entah kenapa justru berujung keributan hingga insiden penembakan.

Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi yang selama ini fokus pada pendampingan Orang Rimba di Jambi sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut.

Baca Juga: Unik, Mahasiswa UMM Ciptakan Mesin Cuci Gowes Tanpa Listrik

"Tidak seharusnya aparat melepaskan tembakan ke arah Orang Rimba (SAD). Mereka bukan penjahat kelas kakap. Bungo merupakan salah satu daerah yang ada Orang Rimbanya," kata Rudi Syaf, Direktur KKI Warsi saat dihubungi, Rabu (20/6/2018) lalu.

Menurut dia, ada perbedaan pandangan antara SAD dan Melayu. Bagi Orang Rimba atau SAD, kata Rudi, ketika senjata sudah meletus, itu artinya situasi makin buruk dan mereka akan melawan.

Harusnya aparat yang bertugas di daerah-daerah yang terdapat warga dari suku adat marginal seperti Orang Rimba diberi pemahaman bagaimana menghadapi komunitas ini. Karena pada dasarnya mereka takut dengan polisi.

"Namun kalau sudah terpancing mereka bisa bertahan juga dengan melakukan tindakan yang dianggap melawan hukum," ujar Rudi.

Ia pun menyayangkan apabila ada yang memprovokasi Orang Rimba hingga berujung anarkis.

Baca Juga: Disebut Banci, Baetz Management vs Jefri Nichol Makin Memanas

"Harusnya aparat menjadi pengayom yang baik untuk semua kelompok masyarakat termasuk bagi kelompok Orang Rimba yang masih sangat sedikit pengetahuannya tentang hukum positif yang berlaku di negeri ini," Rudi menjelaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI