Gara-gara e-KTP, Sudirman Said Bisa Imbangi Ganjar Pranowo

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 25 Juni 2018 | 21:18 WIB
Gara-gara e-KTP, Sudirman Said Bisa Imbangi Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela apel dan halalbihalal di Kantor Gubernuran, Senin (25/6/2018). [Adam Iyasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus dugaan korupsi KTP elektronik yang ikut menyeret Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai saksi, turut andil menggerus elektabilitas petahana tersebut.

Dalam dua bulan terakhir, elektabilitas Ganjar dan calon wakil gubernur pasangannya Taj Yasin beda tipis dengan paslon Sudirman Said - Ida Fauziyah.

"Elektabilitas keduanya hanya selisih tipis, berkisar antara 44 persen untuk Sudirman Said dan 38 persen untuk Ganjar Pranowo, persepsi jerat korupsi berpengaruh pada pilihan masyarakat Jateng," kata Arifin Nurcahyo, Direktur Riset Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), saat dikonfirmasi hasil surveinya, Senin (25/6/2018).

Ditambah kepala daerah di Jateng yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK, menurutnya turut berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat dalam memilih pemimpin Jateng yang baru pada 27 Juni.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Kota dan Piramida dari Peradaban Mesir

"Menurunnya elektabilitas petahana karena dari indikator kasus korupsi sebagai variabel yang kami muat dalam instrumen pertanyaan pada responden," katanya.

"Situasinya masyarakat sekarang sudah tahu kepala daerah korupsi ada 22 orang, dan PDIP merupakan mayoritas partai pengusungnya," lanjutnya.

Dia menyatakan, hasil surveinya dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai realiatas yang ada di masyarakat.

"Seperti di Pilkada DKI, kami juga melakukan survei yang sama, dan hasilnya selaras dengan hasil nyata akhir pasangan Anis - Sandiaga yang menang," uangkapnya.

Dalam survei yang dilakukannya pada rentang 5-20 Juni 2018, melibatkan 1.245 responden yang diambil dari bagian populasi DPT Pilgub Jateng sejumlah 27.068.125 pemilih.

Baca Juga: Rawan Serangan Fajar Pilkada, Polda Sulsel Patroli 24 Jam

Metode pemilihan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling, margin error 2,78 persen atau tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. [Adam Iyasa]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI