Tak Dilayani, Ibu Hamil Meninggal saat Lahiran di Malam Takbiran

Reza Gunadha
Tak Dilayani, Ibu Hamil Meninggal saat Lahiran di Malam Takbiran
Sana menggendong bayi usai persalinan istrinya. Mendiang istri Sana tak tertolong dan meninggal dunia akibat tak mendapat pertolongan medis. [Bantennews]

Bukannya menolong, bidan desa hanya bisa menyarankan agar Saenah dibawa ke puskesmas.

Suara.com - Suasana duka masih menyelimuti keluarga Sana, warga Kampung Cikotak, Desa Cibeureum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Saenah isteri Sana, meninggal dunia setelah melahirkan anak keempatnyan pada malam Idul Fitri 1439 Hijriah, Jumat (15/6/2018).

Saenah tewas setelah mendalami perdarahan dan tak sempat mendapat pelayanan medis dari bidan dan puskesmas.

Kisah pilu ini terjadi ketika Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB Saenah mengalami kontraksi. Sejam kemudian bayinya terlahir. Sana panik dan langsung mencari paraji atau dukun anak di kampungnya.

Baca Juga: Anggota DPRD Banten Diciduk Polisi Kasus Penipuan! Cek Kosong Rp350 Juta Jadi Biang Kerok

Saat tiba di kediaman Sana, paraji tersebut tak sanggup menangani karena sudah mengalami perdarahan.

Sana langsung pergi ke bidan desa. Bukannya mendapatkan pertolongan, bidan desa hanya bisa menyarankan agar Saenah dibawa saja ke puskesmas.

“Bu, saya minta tolong, istri saya sudah melahirkan, bayi sudah di luar, keadaan kritis. Ibu mau saya bawa ke rumah. Kata dia tak bisa. Alasannya tak pernah dipanggil, tak pernah dibawa (ke warga). Itu mah bawa saja ke Cacaban (puskesmas). Di sana peralatannya cukup. Dokter ada,” kata Sana menirukan percakapannya dengan bidan puskesmas.

Sana pun kemudian langsung pergi ke puskesmas Padarincang di kampung Cacaban. Di sana, ia sempat menggedor pintu puskesmas yang tertutup. Yang ia lihat, malam itu hanya ada satu pasien bernasib sama tak tertolong dan menunggu perawatan dokter.

“Ternyata ke sana kosong. Bahkan ada orang nunggu dokter anaknya tak dirawat dari jam 11 sampai jam 2 malam. Saya teriak minta pertolongan, gedor-gedor pintu tapi tidak ada siapa-siapa,” katanya saat ditemui di rumahnya, Padarincang, Serang, Banten, Senin (25/6/2018).

Baca Juga: Angkasa Pura Indonesia Layani 10,67 Juta Penumpang Pesawat Selama Mudik Lebaran

Sana akhirnya kembali ke rumahnya di Cikotak, yang lokasinya di perbukitan Padarincang. Ia menangis dan bilang ke istrinya bahwa tak ada satu pun tenaga medis yang dapat menolong.