Kapolri: Kelompok Bersenjata di Papua untuk Curangi Pilkada

Senin, 25 Juni 2018 | 16:00 WIB
Kapolri: Kelompok Bersenjata di Papua untuk Curangi Pilkada
Kapolri Jenderal Tito Karnavian seusai memeriksa jalur mudik di Cikopo, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (14/6/2018). [Suara.com/Wely Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai sejumlah peristiwa penembakan yang terjadi di Papua dilakukan untuk mengacaukan pelaksanaan Pilkada 2018 di daerah itu pada Rabu (27/6) pekan ini.

Tito menjelaskan, orang-orang bersenjata tersebut bergerak dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk mengecohkan petugas keamanan, sehingga dapat mengintimidasi warga untuk memilih pasangan tertentu.

"Kelompok ini dimanfaatkan atau memanfaatkan dalam pilkada. Ada kecenderungan kelompok tertentu memanfaatkan kelompok ini supaya pasukan tak maksimal," kata Jenderal Tito di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).

Tito mencontohkan kasus di Kabupaten Puncak, Papua. Saat itu kelompok-kelompok bersenjata menguasai Bandara Ilaga hanya untuk kepentingan politik.

Baca Juga: Polisi Buru Pembesuk Tahanan Kabur dari Penjara Polres Jaktim

"Bandara Ilaga dikuasai kira-kira 3 sampai 4 hari lalu, kadang dimanfaatkan kelompok politik dalam rangka kepentingan politik. Pernah memang pilkada di Kabupaten Puncak sampai 4 tahun ditunda," ujarnya.

Oleh karena itu, Tito menegaskan aparat keamanan tidak gentar menghadapi kejadian tersebut. Bahkan ia akan kembali mengirim pasukan untuk memperkuat keamanan di sana.

"Tapi kami tidak akan mundur, tetap kirim pasukan, kalau kurang kami tambah lagi dalam rangka menjamin proses demokrasi berjalan tanpa intimidasi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI