Suara.com - Hamid Hussan (25), imigran asal Myanmar, mendadak menangis sambil menutup wajahnya saat diinterogasi di ruang sekuriti Mal Nipah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (25/6/2018) siang.
Hamid yang sudah mengungsi dan menetap di Makassar sejak lima tahun terakhir, nekat mencuri satu gulung kabel penangkal petir di tempatnya bekerja.
Namun, aksinya ketahuan petugas keamanan mal milik Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla tersebut.
Selanjutnya, Hamid digelandang ke ruang petugas keamanan mal, dengan barang bukti kabel sepanjang 8 meter masih dililitkan di perutnya. Ia kemudian diminta menunjukkan kartu identitas.
Baca Juga: Koper Misterius Bikin Panik RS Mitra Kasih Cimahi
Saat itulah, Hamid mengeluarkan kartu pengungsi miliknya yang diterbitkan United Nations High Commissioner For Refugees (UNHCR).
Namun, saat awak media hendak memfoto kartu identitas yang diletakkan di meja petugas, pria kelahiran 11 Desember 1993 itu mendadak menangis dan mengambil kartu putih tersebut.
"Jangan dulu pak. Mati saya," ujar Hamid sambil menangis dan menutup wajahnya.
Hamid bersama pelaku lain yang juga pekerja di Mal Nipah, Wahyu alias Ahmad, digelandang ke Mapolsek Panakkukang untuk menjalani proses hukum.
Keduanya dijerat kasus pencurian lantaran memotong dan mencoba membawa keluar kabel penangkal petir dan empat meter kabel sambungan.
Baca Juga: Pilkada Tingga 2 Hari, PAN Tetap Dorong Hak Angket Iriawan
"Hamid merupakan teknisi yang dipekerjakan kontraktor, sedangkan Wahyu merupakan buruh yang bekerja di bawah PT Kes," jelas Kepala Polsek Panakkukang Komisaris Ananda Fauzi Harahap. [Lirzam Wahid]