Suara.com - Sepasang kekasih di Kota Makassar, Sulawesi Selatan kompak jadi pelaku jambret. Mereka diciduk polisi setelah menjajakan hasil kejahatannya melalui grup jual beli di media sosial (medsos).
Sang pria, Saputra alias Digo (25), terpaksa ditembak kakinya oleh polisi lantaran menendang kemaluan salah satu petugas, usai diamakan, Minggu (24/6/2018) dini hari. Lelaki tersebut pun mendekam di jeruji besi bersama kekasihnya, Dina Audina alias Dina (19).
Kepala Polsek Panakkukang, Komisaris Ananda Fauzi Harahap menerangkan, personel reserse mobile (resmob) terpaksa menembak kaki Digo. Katanya, oknum karyawan swasta itu mencoba mengelabuhi petugas dan menendang salah satu anak buahnya saat dilakukan pengembangan ke lokasi penyembunyian barang bukti.
Malangnya, seorang personel berpakaian preman terkena sepakan tersangka di bagian kemaluan. Setelah menyerang polisi, Digo lantas melarikan diri dan mengabaikan tembakan peringatan.
"Yang bersangkutan melakukan perlawanan dengan cara menendang kemaluan salah satu anggota serta mencoba melarikan diri. Sehingga anggota di lapangan mengambil tindakan tegas," jelas Ananda siang tadi.
Satu pelor revolver tim Resmob Polsek Panakkukang menembus masuk betis kiri Digo. Ia pun dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat pertolongan medis.
Ananda menerangkan, Digo dan kekasihnya merupakan dua sekawan jambret yang kerap beraksi di Kota Makassar. Berdasarkan catatan polisi, kedua tersangka sudah menggasak gawai maupun tas korban di tujuh lokasi berbeda.
Mereka biasanya mencari target dengan berkeliling menggunakan sepeda motor. Setelah menemukan target, Digo dengan sigap merampas barang berharga korban.
"Semua HP yang dicuri dengan modus jambret dijual melalui grup jual beli di medsos menggunakan akun tersangka perempuan Dina," terang Ananda.
Keduanya pun berhasil ditangkap setelah polisi menyamar sebagai pembeli yang melakukan penawaran melalui medsos. Selanjutnya mereka menyepakati untuk transaksi di tepi wilayah Kelurahan Tello Baru, Jalan Urip Sumoharjo, tak jauh dari pos lalulintas. (Lirzam Wahid)