Kemenhub Bentuk Tim Ad Hoc Pasca Kecelakaan Maut di Danau Toba

Minggu, 24 Juni 2018 | 11:21 WIB
Kemenhub Bentuk Tim Ad Hoc Pasca Kecelakaan Maut di Danau Toba
Personel Basarnas melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sebagai bayangan, kita ingin menerapkan fungsi pengawasan yang selama ini dilakukan oleh Dishub. Fungsi pengawasan itu bisa berupa UPT yang kita bentuk sendiri, atau juga bisa dimasukkan dalam fungsi-fungsi milik Balai yang ada," ujar dia.

Karena itu, lanjut Menhub, bahwa pihaknya dalam waktu maksimal satu bulan ini akan bersurat kepada Menteri PAN-RB guna membentuk fungsi-fungsi itu. Ia mengatakan mengapa pihaknya ingin membentuk fungsi-fungsi itu karena ternyata dalam otonomi daerah, pengawasan dan operasional pelayaran di danau dan sungai belum maksimal dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

"Dengan ini juga kami telah melakukan pemetaan dimana saja kegiatan pelayaran danau dan sungai yang masif. Sebagai contoh di Sumatera yang masif itu ada tiga yakni Danau Toba, Kepulauan Riau dan Sungai Musi di Palembang. Untuk di Kalimantan termasuk yang banyak seperti di Pontianak, Samarinda, dan Banjarmasin. Oleh karenanya fungsi-fungsi tim ad hoc yang hanya ada di Toba itu akan diaplikasikan dalam bentuk administrasi yang mengawasi kegiatan-kegiatan pelayaran yang ada di danau maupun di sungai," jelasnya.

Langkah selanjutnya yang lebih signifikan dilakukan Kemenhub adalah pembangunan kapal. Menhub menyatakan telah meninjau langsung pembangunan kapal yang ada di Porsea, Toba. Kemenhub sendiri telah membangun kapal 300 GT dengan kapasitas kurang lebih 250 penumpang dan 30 mobil. Lalu akan dibangun dua kapal lagi dalam tiga tahun ini.

Kemudian PT ASDP juga akan membangun satu kapal dan pihak swasta akan membangun dua kapal. Sehingga dalam dua tahun mendatang akan ada enam kapal.

"Lalu lintas di Danau Toba itu fluktuatif. Pada hari biasa pergerakan penumpang dan kendaraan itu terbatas pada mereka yang tinggal di Samosir. tetapi pada hari Sabtu dan Minggu banyak warga menuju Samosir untuk kegiatan wisata. Oleh karenanya dengan adanya kapal-kapal baru ini diharapkan juga mampu mengatasi pada masa-masa liburan," tutur dia.

Selanjutnya Menhub akan menugaskan Dishub untuk melakukan perawatan, sertifikasi kapal dan membuat suatu tempat dok yang dipastikan kapal-kapal tersebut akan dilakukan perawatan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI