Jelang Pilkada Jateng, 2 Kelompok Massa 'Geruduk' Gedung KPK

Jum'at, 22 Juni 2018 | 12:57 WIB
Jelang Pilkada Jateng, 2 Kelompok Massa 'Geruduk' Gedung KPK
Sekelompok massa menuding Sudirman Said melakukan kampanye hitam jelang Pilkada Jateng. (Suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 'Panasnya' detik-detik menjelang Pilkada Jawa Tengah (Jateng) terasa hingga Jakarta. Dua kelompok baru saja mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pertama adalah sekelompok orang yang mengatasnamakan diri perwakilan dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Bersama aktivis Ratna Sarumpaet mereka mendatangi gedung komisi antirasuah itu untuk mempertanyakan status Calon Gubernur (Cagub) Jateng, Ganjar Pranowo yang disebut-sebut terkait kasus dugaan mega korupsi e-KTP.

Ratna menilai seharusnya Ganjar tidak dibolehkan mengikuti atau menyalonkan diri dalam Pilkada Jateng karena terkait kasus korupsi.

Kelompok lain adalah Komite Nasional (Komnas) Pemuda Muslim 212. Kelompok ini meminta agar para pasangan Cagub dan Cawagub Jateng berkompetisi secara sehat. Mereka meminta agar pasangan calon menolak kampanye hitam, fitnah dan cara tidak fair jelang Pilkada Jateng 2018.

Baca Juga: Hilang Sejak Takbiran, Mayat Galang Ditemukan Membusuk di Sumur

Kelompok ini juga menanggapi kedatangan Ratna Sarumpaet bersama puluhan perwakilan dari Jateng. Salamuddin Al Falah selaku koordinator Komnas Pemuda Muslim 212 menduga kelompok Ratna Sarumpaet itu adalah kiriman Cagub Jateng Sudirman Said untuk merusak nama baik Ganjar Pranowo yang memang terkait dengan kasus e-KTP.

"Sudirman Said dan pendukungnya untuk tidak melakukan kampanye hitam jelang pemungutan suara Pilkada Jateng 2018," kata Salamudin saat berorasi di depan Gedung KPK.

Ia pun menyayangkan pihak yang melakukan berbagai cara negatif untuk meraih kekuasaan. Dia mengingatkan bahwa kampanye hitam diharamkan oleh semua agama.

"Bersikaplah gentle dan fair bertarung di Pilkada Jateng, jangan gunakan cara-cara kotor. Ciptakan iklim yang kondusif agar Pilkada Jateng berjalan lancar," kata dia.

Al Falah meminta agar semua pihak bisa menunjukan karakter demokrasi Indonesia yang saling menghormati dan penuh kesantunan.

Baca Juga: Aksi Teror Aman Abdurrahman Rugikan Negara Sampai Rp 1 Miliar

"Alih-alih meminta KPK untuk melaporkan kompetitornya, tapi ujung-ujungnya persaingan politik untuk raih kekuasaan, sungguh laknat," katanya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI