Heri Nainggolan yang mengalami luka dan sempat dirawat di Puskesmas Sipintu Angin berjarak kira-kira lima kilometer dari posko utama tim Gabungan SAR di Pelabuhan Tigaras juga melakukan upaya serupa dengan Jamuda.
Dia menyakini keselamatan dirinya atas kuasa Tuhan, namun iparnya Roi Spenser Sirait seperjalanannya belum ditemukan.
Dia menyampaikan kekesalan kepada kru kapal yang tidak membatasi jumlah penumpang yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Simanindo ke Tigaras.
Ditaksir penumpang kapal mencapai 200-an orang dan sepeda motor milik para penumpang kira-kira 70-an unit.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Usai Argentina Dipecundangi Kroasia
Kapal juga tidak memiliki jaket pelampung yang memadai, namun tidak dibagikan kepada penumpang meski diketahui cuaca tidak bersahabat.
Para penumpang selamat berharap ke depan menjadi perhatian Pemerintah, operator dan pemilik kapal serta pengelola pelabuhan supaya musibah tidak terulang.
Jenazah Dimakamkan Jenazah korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun yang terjadi di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, satu dari tujuh keluarga warga Kota Binjai, tiba dirumah duka disambut isak tangis keluarga selanjutnya dimakamkan, Kamis (21/6).
Begitu tiba di rumah duka jenazah Fahriyanti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, yang dibawa ambulance disambut isak tangis keluarga dan warga.
Bahkan ada beberapa warga yang jatuh pingsan karena tidak menyangka ibu dari empat orang anak ini kembali dari berwisata lebaran dalam keadaan tidak bernyawa.
Baca Juga: Siniper dan 450 Polisi Jaga Ketat Sidang Vonis Aman Abdurrahman
Usai itu jenazah Fahriyanti dibawa ke masjid dan langsung di salatkan warga selanjutnya dimakamkan dipekuburan muslim yang ada di daerah itu.