Suara.com - Tak lama lagi, wisatawan dunia bakal semakin dimudahkan saat travelling dari Cina ke Nepal dan sebaliknya. Bila sebelum ini harus menempuh perjalanan darat menegangkan lewat Araniko Highway (Arniko Rajmarg) dengan kendaraan transmisi gerak 4 roda (4WD) dari Kodari (Nepal) menuju perbatasan Cina, sekarang bakal hadir moda transportasi kereta api.
Kemungkinan menarik ini semoga saja bisa cepat direalisasikan, menyusul perjanjian bilateral antara Cina dengan Nepal, yang dilakukan Perdana Menteri Nepal, Khadga Prasad Sharma dan Perdana Menteri Cina, Li Keqiang di Beijing, Cina (21/06/2018).
Seperti dikutip oleh China Daily dari situs resmi pemerintah Cina, terdapat lebih dari 10 pokok perjanjian bilateral kedua negara yang telah ditandatangani, meliputi bidang teknologi, transportasi, infrastruktur dan kerjasama politik.
PM Li memaparkan, rumusan "konektivitas lintas batas" menjadi prioritas utama Nepal, dan Cina akan membangun jaringan kereta api yang menghubungkan kota Xigaze di wilayah barat Tibet, dengan ibukota Nepal, Kathmandu.
Baca Juga: Kroasia Hancurkan Argentina, Modric Ogah Jemawa
Seperti dikutip dari Global Times, Jumat (22/06/2018), PM Li menyatakan bahwa ia meminta kedua negara juga bersama-sama meneruskan proyek membangun pembangkit listrik dengan sumber daya air dari Nepal.
Hal ini menyusul pembatalan yang dilakukan Nepal atas Gezhouba Group dari Cina, dalam membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga air di bagian barat negara itu, senilai 2,5 miliar dolar AS.
Sementara kesepakatan membangun PLTA Seti Barat di Nepal senilai 1,6 miliar dolar AS oleh perusahaan Cina lainnya, Three Gorges Project Corporation juga masih dipertimbangkan.
PM Li menyatakan bahwa proyek Seti Barat sampai saat ini masih menunggu putusan Dewan Investasi Nepal.
(Antara)
Baca Juga: Khofifah Dilaporkan ke KPK, PD: Cara Kotor Jatuhkan Lawan Politik