Suara.com - Aparat kepolisian akan meningkatkan jumlah personel untuk menjaga sidang vonis terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman, yang akan digelar di Pengadilan Negara Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2018). Sekitar 400 personel gabungan Polri dan TNI akan dikerahkan esok.
Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar menjelaskan, angggota kepolisian bersenjata, pasukan Brimob, K9 serta penembak runduk (sniper) akan menjaga keamanan selama sidang berlangsung.
"Anggota kepolisian dipersenjatai bahkan dikawal sampai ruang. K9 juga tentu dan Brimob, sniper juga dikerahkan," kata Kombes Jafar di Polres Jakarta Selatan, Kamis (21/6/2018).
Selain itu, sama seperti sidang-sidang sebelumnya, pihak PN Jakarta Selatan akan meniadakan jadwal-jadwal sidang di luar sidang Aman.
Baca Juga: Ini Penjelasan PUPR Soal Intergrasi Toll JORR
"Tidak ada sidang lain kecuali sidang itu (Aman) saja supaya lebih fokus dan ruang sidang akan sterilkan," katanya.
Sebelumnya, Aman dituntut hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum pada Jumat (18/5/2018). Dia disebut memenuhi seluruh dakwaan yang disusun JPU, yakni dakwaan kesatu primer dan dakwaan kedua primer.
Dakwaan kesatu primer yakni Aman dinilai melanggar Pasal 14 juncto Pasal 6 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dakwaan kesatu primer.
Sementara dakwaan kedua primer, Aman dinilai melanggar Pasal 14 juncto Pasal 7 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Aman dalam perkara tersebut didakwa sebagai sebagai aktor intelektual lima kasus teror, yaitu Bom Gereja Oikumene di Samarinda pada 2016, Bom Thamrin (2016).
Baca Juga: Jutawan Bitcoin Ini Bikin Lengan Robot Musuh Spiderman
Selain itu, Aman juga terkait Bom Kampung Melayu (2017) di Jakarta, serta dua penembakan polisi di Medan dan Bima (2017). Dia terancam pidana penjara lebih dari 15 tahun atau hukuman mati.