Menhub Bantah Tak Perhatikan Layanan Transportasi Laut

Kamis, 21 Juni 2018 | 05:00 WIB
Menhub Bantah Tak Perhatikan Layanan Transportasi Laut
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Suara.com/Lily Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membantah jika pemerintah tidak memerhatikan layanan transportasi laut, lantaran selama ini yang terlihat hanya perkembangan transportasi udara dan darat saja. Hal tersebut disinyalir menjadi penyebab musibah tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

Dugaan tersebut dibantah secara tegas oleh Menhub. Budi bahkan mengklaim telah banyak yang dilakukan pemerintah untuk layanan transportasi laut. Salah satu perhatiannya adalah pada saat mudik Lebaran, Kemenhub memberlakukan mudik Lebaran Gratis menggunakan kapal laut sebagai moda transportasinya.

"Berkaitan dengan tidak diperhatikannya laut, saya bisa katakan tidak (benar). Karena apa, pada saat Lebaran tim kita ke beberapa tempat," ucapnya di Gedung Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (20/6/2018).

"Jadi kalau kita tidak perhatikan, saya bisa katakan tidak juga. Kita memberikan mudik gratis dengan kapal-kapal tadi," tambahnya.

Baca Juga: Menhub: Tenggelamnya KM Sinar Bangun Jadi Tanggung Jawab Petugas

Ia mengatakan, tahun lalu sempat terjadi masalah di Jakarta, Surabaya, Madura, Makassar, Banjarmasin, dan Balikpapan. Kemudian, di tempat-tempat tersebut pihaknya melakukan persiapan yang intensif, bahkan di beberapa tempat ditambahkan beberapa kapal.

"Sebagai contoh di Madura, kami meminta kepada Pemprov Jatim untuk mengganti yang tadinya kapal logistik, diganti dengan kapal penumpang. Dan kami menempatkan 5 kapal khusus di sana kalau-kalau terjadi kekurangan," katanya.

Tak hanya itu, Menhub juga menambahkan bahwa di Kaliadem, Jakarta Utara, juga telah dilakukan persiapan-persiapan.

"Saya sudah dua kali ke sana. Dan tadi relatif lebih baik. Jadi manifest dan SIB (Surat Izin Berlayar) sedikit bandel, dan life jacket mungkin hanya 5 persen yang tidak pakai. Itu ada satu kemajuan," tuturnya.

Baca Juga: Spanyol Kebingungan Bongkar Pertahanan Iran di Babak Pertama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI