Syaugi kemudian berharap, selama tujuh hari pencarian korban yang masih hilang bisa ditemukan. Kalau tidak, pihaknya akan menambah waktu pencarian sebanyak tiga hari.
"Setelah 10 hari tidak ditemukan, atau ada kemungkinan ditemukan akan tambah. Karena ini keluarga kita (yang terkena musibah) kami akan all out seperti arahan presiden sehingga pencarian korban bisa ditemukan," jelas Syaugi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, KM Sinar Bangun hanya memiliki kapasan 43 orang penumpang, atau kapal berukuran 35 gross tonage.
"Kami membuat upaya-upaya membuat tim, pertama tim pencarian pertolongan penanggungjawab dari Basarnas, ada kepolisian, TNI, dari unsur daerah," jelas Budi.
Baca Juga: KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba Tak Kantongi Izin
Selain itu, tim juga melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan. Serta tim yang ditugaskan khusus untuk melakukan penanganan terhadap korban.
"Tim kelima tim pemulangan korban, kalau ada beberapa korban yang harus dipulangkan atau meninggal ada tim khusus, terakhir tim media," kata dia.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kemenhub akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan pada transportasi di Indonesia. Khususnya pada transportasi laut.
"Kami akan lakukan audit KNKT, dan audit akan jadi dasar melakukan evaluasi, tentang tata laksana dan bagaimana mengatur suatu pelayaran ini lebih baik," kata Budi.