Suara.com - Jumlah penduduk di DKI Jakarta berpotensi naik setelah libur Idul Fitri 1439 Hijriah, Juni 2018. Perkiraan itu didasarkan atas fenomena urbanisasi warga daerah ke ibu kota khas seusai lebaran.
Selain peningkatan jumlah penduduk yang membuat Jakarta kian padat, risiko pertambahan angka pengangguran juga dikhawatirkan terjadi.
Sebab, biasanya, tidak semua pendatang dari daerah yang ingin mengadu nasib memunyai keahlian mumpuni.
"Ya sebenarnya berpotensi akan jadi masalah. Tapi realitasnya kan begitu. Dihindari atau tidak, ini akan terjadi," kata aktivis Bidang Advokasi Urban Poor Consortium (UPC) Gugun Muhammad kepada Suara.com, Rabu (20/6/2018).
Baca Juga: Jadi Presenter Piala Dunia, Sandra Olga Tuai Kritik
Gugun mengusulkan, pemprov menyediakan rumah susun sederhana sewa bagi para pendatang dari daerah.
Menurutnya, penyediaan rusunawa tersebut bisa berfungsi untuk melokalisasi keberadaan mereka, serta melakukan pengawasan.
"Dengan penyediaan rusunawa bagi mereka, pada nantinya akan dapat mendata siapa saja yang datang ke Jakarta. Baik yang memiliki keahlian maupun yang tidak punya," jelasnya.
Hal semacam ini bagi Gugun akan menjadi alternatif, setidaknya para pendatang dari daerah memiliki tempat tinggal.
"Kalau tidak diakomodasi, maka para pendatang dari daerah yang masih belum tahu harus apa di Jakarta akan menyebar dan susah diawasi," tandas Gugun.
Baca Juga: Korban Hilang Kapal Tenggelam Sinar Bangun Tembus Ratusan Orang