Suara.com - Tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun pada Senin (18/6/2018) kemarin masih menyisakan banyak korban yang belum ditemukan. Pasalnya, hingga Selasa (19/6/2018), korban yang ditemukan baru berjumlah 19 orang dari ratusan orang yang dilaporkan hilang.
Dari 19 orang yang ditemukan tersebut, seorang penumpang bernama Sri Susi Wulandari sudah meninggal. Perempuan yang diketahui seorang mahasiswi tersebut berasal dari Aceh Tamiang.
"Korban yang sudah ditemukan berjumlah 19 orang dengan rincian, 14 laki-laki, 5 perempuan (1 orang meninggal dunia atas nama Sri Susi Wulandari, Mahasiswi berusia 24 tahun asal Aceh Tamiang)," kata Kabag Pensat Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus melalui keterangan persnya, Rabu (20/6/2018).
Yunus mengatakan pada hari kedua kemarin, tim pencarian sudah melakukan penyusiran di toga zona perairan danau Toba. Zona pertama yang menjadi titik pemcarian adalah lokasi tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun.
"Zona 2 yaitu, 100 meter sebelah kanan dari TKP dan Zona 3 yaitu, 100 meter sebelah kiri dari TKP," katanya.
Di tiga Zona tersebut kata dia, tim pemcarian sudah melakukan penyelaman hingga kedalaman 25 meter. Namun, tak seorang pun korban yang ditemukan dalam operasi tersebut.
"Tim juga sudah melakulan pembentukan struktur Operasi dan pembagian tugas, serta pemetaan wilayah pencarian," tutup Yunus.
Untuk korban meninggal dunia, Jasa Raharja sudah berjanji akan memberikan santunan uang sebesar Rp 50 juta. Sementara untuk korban yang selamat dan harus menjalani perawatan, Jasa Raharja juga siap untuk menanggung biaya perawatannya.
Sebelumnyan, Kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.