Basarnas Kembali Temukan Korban Tewas Kecelakaan KM Sinar Bangun

Rabu, 20 Juni 2018 | 12:12 WIB
Basarnas Kembali Temukan Korban Tewas Kecelakaan KM Sinar Bangun
Basarnas evakuasi korban tewas tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Dok Basarnas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Basarnas Kembali Temukan 1 Korban Tewas KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2018). Sehingga korban tewas akibat kecelakaan itu ada 2 orang.

Sebelumnya korban tewas yang pertama ditemukan berjenis kelamin perempuan atas nama Tri Suci Wulandari berusia 24 tahun. Sekarang yang ditemukan juga perempuan.

"Basarnas kembali temukan 1 korban Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam berjenis kelamin wanita. Semoga Basarnas bersama tim gabungan lainnya bisa segera menemukan seluruh korban," begitu informasi yang didapat dari Twitter resmi Basarnas, @Humas_Basarnas, Rabu siang.

Basarnas evakuasi korban tewas tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Dok Basarnas)
Basarnas evakuasi korban tewas tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Dok Basarnas)

Basarnas juga banyak menemukan barang-barang yang diduga milik korban KM Sinar Bangun. Hingga saat ini tim gabunvan msh terus melakukan pencarian korban di sejumlah titik area pencarian

"Sebanyak 10 Personil Elit Basarnas dikerahkan utk membantu proses pencarian korban," informasi Basarnas lagi.

Kapal kayu KM Sinar Bangun tenggelam, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuahan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Kapal itu dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Basarnas evakuasi korban tewas tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Dok Basarnas)
Basarnas evakuasi korban tewas tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Dok Basarnas)

Laporan yang diterima, sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar.

Kapal akhirnya tenggelam, sedangkan penumpang panik dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba untuk menyelamatkan diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI