Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Jakarta merupakan sebuah kota yang terbuka untuk siapa saja. Ia tidak mempermasalahkan masyarakat dari luar Jakarta yang ingin mencoba mengadu nasib di ibu kota setelah lebaran.
Sandiaga selanjutnya bercerita singkat kalau dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bukan penduduk asli Jakarta. Tidak hanya itu, orang tua Sandiaga juga merupakan pendatang.
"Kami masuk ke Jakarta pertengahan tahun 70. Ayah mencari pekerjaan di sini. Ibu juga mencari pekerjaan. Walaupun tidak lahir di Jakarta, tapi besar di Jakarta," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/6/2018).
Meski begitu, Sandiaga berharap pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta memiliki keterampilan. Sehingga mereka bisa bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuannya masing-masing di Jakarta.
Baca Juga: Heboh Polwan Cantik Bersuara Merdu
"Masyarakat yang datang ke Jakarta tentunya tidak bisa kita bendung, (tapi harus) dengan memberikan kepastian bahwa mereka memiliki keterampilan, mereka memiliki keahlian yang akan membuat mereka bisa bertahan hidup di Jakarta dan insya Allah meningkat harkat hidupnya," kata dia.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini tidak ingin pendatang dari luar Jakarta malah menimbulkan masalah baru untuk Pemprov DKI nantinya.
"Jangan menjadi beban masyarakat di sini. Dan kita punya Dinas Sosial, maupun dinas-dinas lainnya bisa mengarahkan bagi masyarakat yang tidak bisa bertahan di Jakarta, itu untuk diberikan pelatihan dan diberikan penanganan yang tentunya kita harapkan bisa menyelesaikan permasalahan sosial mereka," kata dia.
Lebih jauh Sandiaga mengatakan, warga daerah yang datang ke Jakarta diminta untuk berkoordinasi dengan ketua RT dan RW tempat tujuan menetap, serta mendaftar pada Disdukcapil.
Sebab, ia tidak ingin pendatang yang tidak memiliki keterampilan akan menambah tingkat kemiskinan di Jakarta.
Baca Juga: Heboh Penampakan Buaya, Begini Tanggapan Pengelola Ancol
"Jangan sampai ini menjadi kemiskinan baru di Jakarta. Karena kita lagi mau mengikis kemiskinan yang 3,78 persen menjadi 2,78 persen dalam lima tahun ke depan," kata dia.
"Nah dengan fokus kita untuk menurunkan kemiskinan, kita tidak akan membiarkan masyarakat yang dari luar Jakarta datang ke sini, justru untuk menambah beban itu. Itu harapan kita," tambah Sandiaga.