Lebaran Usai, IGD Rumah Sakit Ini Banyak Terima Pasien Kolesterol

Selasa, 19 Juni 2018 | 15:57 WIB
Lebaran Usai, IGD Rumah Sakit Ini Banyak Terima Pasien Kolesterol
Ilustrasi vonis kolesterol.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat adanya peningkatan pasien akibat pengaruh kolesterol jahat. Diduga kolestrol mereka naik karena pengaruh makanan.

"Berdasarkan data kunjungan, jumlah rata-rata pasien yang diterima di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Bekasi berkisar 60 sampai 70 orang sejak H+1 Lebaran," kata Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Kota Bekasi, dr. Librianti di Bekasi, Selasa (19/6/2018).

Pasien dengan gangguan kolesterol itu rata-rata mengeluhkan gejala stroke, gangguan jantung, diabetes. Selain itu, ada pula yang mengeluhkan pneumonia atau radang paru-paru pada anak.

Dari jumlah tersebut, sekitar 30-40 pasien harus dirawat inap, sedangkan sisanya rawat jalan karena masih bisa ditangani oleh dokter jaga IGD.

"Jumlah kunjungan pasien diabetes dan stroke selama Lebaran ini sekitar 50-60 persen dari total kunjungan IGD," katanya.

Secara keseluruhan, jumlah pengunjung RSUD pascalebaran rata-rata mengalami peningkatan sekitar 10 persen. Dikatakan Librianti, berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah Lebaran karena budaya silahturahmi berkunjung ke rumah sanak keluarga dan kerabat.

"Selama berkunjung ini biasanya kita mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang disediakan lebih banyak dan bervariasi," katanya.

Umumnya makanan dan minuman tersebut tinggi lemak, manis dan asin serta kue-kue manis dengan kalori tinggi, mengandung coklat dan keju.

Kue cake biasanya dibuat dengan kuning telur yang banyak yang banyak mengandung kolesterol tinggi, hidangan makan juga banyak yang mengandung santan.

"Makanan yang bersantan juga mengandung lemak. Apalagi jika makanan tersebut dimasak berulang-ulang sehingga lemak jenuhnya semakin tinggi dan ini sudah tidak baik untuk kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI