Suara.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, akumulasi sampah warga Jakarta yang dikirim ke tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantargebang saat Idul Fitri, menurun. Ia mengatakan, hari pertama Lebaran, sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang hanya 1.286 ton, dengan 326 rit truk sampah
"Pada H+1 Idul Fitri, 2.060 ton, dengan 409 rit truk sampah, sedangkan pada H-1, total sampah mencapai 7.781 ton, dengan 1.434 rit truk sampah," ujar Isnawa, Jakarta, Senin (18/6/2018).
Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman empiris pada tahun-tahun sebelumnya, volume sampah menurun saat pra dan pascalebaran, namun tahun ini terjadi sedikit perubahan pola.
"Jika pada tahun-tahun sebelumnya sampah menurun sejak saat dimulainya cuti bersama, beberapa hari menjelang Lebaran, tapi tahun ini, sampah pada H-1 ternyata masih tetap tinggi," kata dia.
Menurunnya jumlah sampah lantaran pihaknya telah menginstruksikan sopir truk sampah untuk mengosongkan tempat penampungan sementara (TPS) jelang hari raya.
"Hal ini terjadi, karena kami sebelumnya telah menginstruksikan kepada para sopir truk sampah untuk mengosongkan tempat penampungan sampah sementara di seluruh wilayah Jakarta jelang hari raya," ujarnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan, strategi tersebut dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H+1 lebaran.
Selain itu, tambah Isnawa, hal ini juga bertujuan agar kondisi lingkungan sekitar TPST tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.
"Sampah, jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS, sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu," kata dia.