Rizieq dan Sukmawati SP3, Ratna Sarumpaet Curhat Masih Tersangka

Senin, 18 Juni 2018 | 08:21 WIB
Rizieq dan Sukmawati SP3, Ratna Sarumpaet Curhat Masih Tersangka
Ratna Sarumpaet saat jumpa pers di jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat (9/4/2018) [suara.com/ria rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratna Sarumpaet curhat di Twitternya soal penerbitan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) kasus pornografi Rizieq Shihab dan penodaan agama Sukmawati Soekarnoputri. Ratna menyindir pihak Kepolisian Indonesia 'hebat'.

Dalam akun Twitternya, @RatnaSpaet mengatakan sampai saat ini dirinya masih menjadi tersangka kasus makar. Dia menjadi tersangka bersama Rachmawati Soekarnoputri dan Kivlan Zen. Mereka menjadi tersagka sejak 2 Desember 2016.

"Hebat Polri @DivHumas_Polri ya. Penegakan hukumnya mantap. Bisa kerja cepat meloloskan Sukmawati. Sementara aku, Rachmawati, Kivlan dan lain-lain, sejak 2 Desember 2016 hingga hari ini masih berstatus TERSANGKA," kata Ratna.

Ratna menduga ada permain politik dalam status tersangka Rizieq.

"Ternyata SP3 @RIZIQSYIHAB cuma pemainan kotor politik rezim," katanya.

Perjalanan panjang kasus Rizieq

Sekian lama menjadi perbincangan 'panas', polisi akhirnya resmi menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) atas kasus chat mesum via WhatsApp yang menjerat imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dengan seorang wanita bernama Firza Husein.

Terbitnya SP3 ini diumumkan langsung oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal. Menurutnya, penghentian kasus tersebut berawal dari permintaan Habib Rizieq melalui pengacaranya.

Dari hasil gelar perkara penyidik polisi, tidak ditemukan cukup bukti karena sang pengunggah konten pornografi itu belum ditemukan.

"(SP3) itu kewenangan penyidik. Tapi terhadap kasus ini dapat dibuka kembali bila ditemukan bukti baru," ucap Iqbal, Minggu (17/6/2018).

Beberapa hari sebelum SP3 resmi diumumkan kepolisian, pihak Habib Rizieq sudah terlebih dahulu mengeluarkan pernyataan apabila kasus tersebut sudah dihentikan. Bahkan Habib Rizieq mengumumkan sendiri SP3 tersebut melalui saluran Youtube. SP3 itu juga diterbitkan bagi tersangka lain yakni Firza Husein.

Kasus chat mesum ini awalnya mencuat pada akhir Januari 2017 lalu. Media sosial Tanah Air heboh akan tersebarnya sebuah screenshot percakapan mesum via WhatsApp yang diduga melibatkan Habib Rizieq dengan Firza Husein. Chat tersebut pertama kali diunggah di sebuah situs bernama baladacintarizieq.com.

Seiring waktu, polisi akhirnya turun tangan menyelidiki beredarnya chat mesum tersebut. Beberapa kali Habib Rizieq dan Firza Husein dipanggil penyidik. Belakangan, polisi menetapkan Firza Husein sebagai tersangka.

Polisi menjerat Firza dengan Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi ancaman penjara di atas lima tahun.

Hingga akhirnya dengan alasan beribadah, Habib Rizieq terbang ke Arab Saudi dan tak kunjung pulang hingga hari ini. Tak lama setelah Habib Rizieq pergi, penyidik kepolisian menetapkan sebagai tersangka kasus chat mesum. Pentolan FPI itu bahkan masuk dalam daftar pencarian orang alias DPO dan berstatus buron.

Meski tak berada di Indonesia, sejumlah tokoh terpantau menemui Habib Rizieq di Arab Saudi. Terkini adalah pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Amien Rais bersama sang habib di Arab Saudi.

Atas kasus yang menjeratnya ini, pihak Habib Rizieq juga sempat mengajukan upaya rekonsiliasi kepala Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

Habib beralasan, ia merasa menjadi korban kriminalisasi usai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kalah dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

Sebelum ini, upaya permohonan pengehentian kasus juga diajukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni pada April 2018 lalu. Saat itu, dalam pertemuan di Istana Bogor, persaudaraan alumni (PA) 212) meminta agar kasus yang menjerat Habib Rizieq dihentikan karena disebut sebagai kriminalisasi. Hal ini dibenarkan juru bicara Kepresidenan Johan Budi Saptopribowo.

Namun demikian, permohonan itu ditolak Presiden. Alasannya, Presiden tidak bisa mengintervensi proses hukum yang dilakukan penegak hukum, dalam hal ini kepolisian.

Hingga akhirnya, pada Minggu (17/6/2018) polisi resmi menerbitkan SP3 atas kasus chat porno dengan tersangka Habib Rizieq dan Firza Husein.

Tak hanya sekali ini saja Habib Rizieq di'bidik' aparat kepolisian. Sebelumnya ia juga pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan Pancasila. Ia dilaporkan putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri dengan dugaan pelecehan terhadap Pancasila dan Bung Karno.

Sukmawati awalnya melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri. Namun kemudian dilimpahkan ke Polda Jawa Barat.

Kasus ini muncul setelah tersebarnya video ceramah Habib Rizieq di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat. Video tersebut sebenarnya sudah beredar sekitar dua tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI