Suara.com - Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun tidak habis pikir dengan isi dari pidato Kepala Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menilai pidato AHY itu mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anggota Komisi XI DPR ini bahkan melontarkan kritik balik terhadap putra bungsu Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
"Sungguh sangat aneh cara Mas AHY ketika jelang akhir Ramadan lalu membuat pidato yang manipulatif, mengkritik banyak kebijakan Presiden Jokowi dengan mengatasnamakan rakyat," kata Misbakhun kepada wartawan di Jakarta, Minggu (17/6/2018).
Misbakhun menilai pidato AHY itu disampaikan di ruangan yang sangat mewah, sehingga resonansinya tidak sampai ke telinga rakyat miskin di pinggir kota dan pelosok pinggiran wilayah Indonesia yang jauh.
Baca Juga: Avanza Ditabrak Commuter Line di Tangerang, 2 Orang Tewas
Misbakhun mengatakan, AHY belum punya nama dalam nomenklatur politik nasional tingkat tinggi. AHY juga belum pantas secara head to head mengkritik Presiden Jokowi secara langsung.
"Sebagai pemain baru di panggung politik nasional AHY belum punya nomor punggung. Bukan pemain inti, bukan pula pemain cadangan," ucap Misbakhun.
Menurutnya, AHY sebagai pemain baru di gelanggang politik nasional belum berbuat sesuatu yang secara konkret dirasakan manfaatnya untuk rakyat dan negara. Bahkan, belum pula kelihatan kontribusi AHY bagi Partai Demokrat sekali pun.
"Yang sudah konkret baru rekam jejaknya ketika menjalankan tugas sebagai prajurit TNI. Selebihnya di panggung politik, AHY bukan siapa-siapa, miskin prestasi dan masih harus memberikan pembuktian pada partainya," tutur Misbakhun.
Misbakhun bahkan menyinggung soal tingkat penerimaan masyarakat terhadap AHY pada saat Pemilihan Gubernur DKI 2017. Di mana AHY berada di urutan buncit, sehingga langsung kalah di putaran pertama.
Baca Juga: 3 Hari Mati Lampu, Dua Daerah di Jambi Lumpuh Total
"Saran saya, Mas AHY sebaiknya belajar dulu kepada adik kandungnya, Edhi Baskoro Yudhoyono atau Mas Ibas. Bagaimana pun Mas Ibas sudah terbukti dua kali terpilih sebagai anggota DPR dan kini menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR," kata dia.
Sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Ibas dinilai terlihat lebih mampu membangun komunikasi politik yang baik dengan fraksi-fraksi lain di DPR. Bahkan, ketika DPR sedang membahas beberapa isu krusial, Ibas sering terlibat langsung.
Misbakhun pun menantang AHY untuk membuktikan kemampuannya untuk mengangkat suara Demokrat pada Pemilu 2019. Sebab, Demokrat terpuruk pada Pemilu 2014 setelah berjaya pada Pemilu 2009.
AHY menyampaikan pidato dengan tema 'Mendengarkan Suara Rakyat' di JCC Senayan, Jakarta, (9/6/2018).
Dalam pidato berdurasi sekitar 40 menit itu, AHY mengkritik lima hal di era pemerintahan Presiden Jokowi, yakni rendahnya daya beli masyarakat, kenaikan tarif dasar listrik, berkurangnya lapangan kerja, maraknya tenaga kerja asing, serta revolusi mental.