Suara.com - Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menegaskan, tidak ada intervensi apa pun dari pemimpin dalam penghentian penyidikan kasus dugaan percakapan bermuatan pornografi yang menjerat pentolan FPI Rizieq Shihab.
"Itu kewenangan penyidik. Itu semua domain penyidik. Tidak ada intervensi sedikit pun dari pemimpin Polri," kata Komjen Syafruddin di Jakarta, Minggu (17/6/2018).
Ia juga menegaskan, tidak ada unsur politis dalam penghentian penyidikan kasus tersebut.
"Tidak ada (unsur politis)," tegasnya seperti diberitakan Antara.
Baca Juga: Idul Fitri, ISIS Bom Perayaan Taliban dan Militer Afghanistan
Syafruddin menuturkan, tidak mengetahui dasar pertimbangan penyidik memutuskan menghentikan penyidikan kasus tersebut.
"Saya belum komunikasi dengan penyidik. Tapi saya yakin pasti ada alasan kuat sesuai hukum," katanya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Polisi Mohammad Iqbal mengonfirmasi bahwa penyidik Polda Metro Jaya sudah menghentikan penyidikan kasus Rizieq.
Menurut Brigjen Iqbal, kasus tersebut dihentikan karena penyidik belum menemukan pelaku pengunggah tangkapan layar aplikasi WhatsApp berisi percakapan pornografi tersebut.
Ia menjelaskan, awalnya, tim kuasa hukum Rizieq mengajukan permohonan penghentian penyidikan atas kasus tersebut.
Baca Juga: Pencarian Terhadap Buaya di Pondok Dayung Masih Nihil
Selanjutnya, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara yang ditindaklanjuti dengan SP3 (surat perintah penghentian penyidikan).